KONTEKS.CO.ID - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) bersiap menggelar aksi korporasi besar melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) senilai Rp16 triliun.
Dana segar ini akan digunakan untuk menambah kepemilikan saham di PT Cakrawala Baru Development (CBDK) dari sekitar 40 persen menjadi 90 persen.
Investor pasar modal, Andry Hakim, dalam sebuah unggahan video di kanal YouTube Leon Hartono yang dipublikasikan pada Rabu, 10 September 2025 menyebut langkah ini akan memperkuat fundamental perusahaan.
“Kalau lahan prime di CBDK sepenuhnya masuk, otomatis pembukuan PANI makin kokoh. PBV jadi mengecil, EPS naik, dan dividen bisa dobel,” ujarnya.
CBDK sendiri sedang menggarap proyek strategis di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Bahkan tahap pertama pembangunan sudah mulai berjalan dan dalam waktu dekat diproyeksikan menghasilkan pendapatan dari penyewaan maupun penjualan unit.
“Saya dengar sudah ada event besar seperti gereja yang mau masuk. Artinya income mulai mengalir,” tambah Andri.
Baca Juga: Cara dan Syarat Ikut Lelang KPK 17 September 2025, Jangan Sampai Ketinggalan!
Meski secara fundamental prospeknya positif, Andri mengingatkan kondisi makroekonomi global dan domestik bisa menekan harga saham PANI dalam jangka pendek.
“Makro sekarang jelek. Global uncertain, di Indonesia juga daya beli melemah. Jadi walaupun prospeknya bagus, investor harus realistis,” tegasnya.
Menurutnya, harga saham PANI yang saat ini berada di kisaran Rp14.000–15.000 menjadi titik krusial. Dengan rencana RI yang diperkirakan di level Rp13.800 per saham, perusahaan berpotensi menjaga harga agar tidak jatuh di bawah batas tersebut.
Baca Juga: Viral Polisi Minta Warga Lepaskan Maling Motor yang Tertangkap, Alasannya Konyol Bikin Gagal Paham
“Biasanya kalau ada corporate action, harga akan dijaga. Enggak boleh turun terlalu jauh, enggak boleh naik terlalu tinggi,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika aksi korporasi berhasil dan kepemilikan di CBDK meningkat, potensi jangka panjang PANI tetap menarik. “Proyek PIK ini panjang. Dari PIK 1 sampai PIK 8, yang jalan baru sebagian. Jadi long term masih sangat besar,” kata Andri. ***
Artikel Terkait
WIFI Siapkan Rp8,4 Triliun untuk Ekspansi Jaringan Internet, Rights Issue dan Obligasi pun Digeber
MD Entertainment Rights Issue Rp791 Miliar, SBS Korsel Masuk Jadi Pemegang Saham Strategis
Fenomena 'September Effect', Bulan dengan Kinerja Terburuk di Pasar Saham, Mitos atau Fakta?
Respons Pergantian Sri Mulyani: Saham Rokok Melejit, IHSG Tertekan
Saham Freeport Dinilai Bullish, Analis Morgan Stanley Tetap Pasang Target Buy