KONTEKS.CO.ID – Raksasa tambang asal Amerika Serikat, Freeport McMoRan Inc. (FCX), pada Selasa 9 September 2025 merilis laporan mengenai kinerja operasional PT Freeport Indonesia.
Laporan tersebut menyoroti aktivitas produksi tembaga, emas, dan molibdenum yang menjadi fokus utama perusahaan.
Hal itu sekaligus memberikan gambaran bagi pemangku kepentingan mengenai posisi strategis Freeport di industri pertambangan global.
Freeport-McMoran merupakan pemegang saham dengan besar 48,77 persen.
Baca Juga: Pengamat: Penembakan Zetro Bisa Jadi Tekanan Tehadap Indonesia Terkait BRICS
Dalam laporan itu, Freeport menekankan capaian operasional dan strategi bisnis yang tengah dijalankan di Indonesia.
Perusahaan menyebut arus kas yang kuat dan inisiatif strategis menjadi penopang prospek positif jangka panjang, kendati valuasi saham saat ini dinilai cukup tinggi dengan rasio P/E yang kurang menarik.
Valuasi saham adalah perkiraan nilai suatu produk yang dilakukan oleh penilai profesional.
Valuasi saham adalah valuasi atas harga saham yang ditentukan dari nilai jual suatu perusahaan.
Di sisi pasar modal, analis tetap menaruh optimisme. Rekomendasi terbaru menempatkan saham Freeport McMoRan pada level ‘Buy’ dengan target harga USD48.
TipRanks melalui analis AI-nya, Spark, bahkan mengkategorikan saham FCX sebagai ‘Outperform’.
Indikator teknikal itu menunjukkan adanya momentum bullish, meski investor diingatkan untuk tetap berhati-hati mengingat volatilitas pasar yang tinggi.
Baca Juga: Ekonom INDEF Sampaikan 2 Langkah untuk Menkeu Purbaya Pulihkan Ekonomi Nasional
Artikel Terkait
Prabowo Resmikan Pabrik Emas Freeport di Gresik: Kita Bakal Jual Produk Jadi
Freeport Jadi Sponsor Utama, Belasan Band Mundur dari Festival Musik Pestapora 2025
Banyak Band Mundur, Panitia Pestapora 2025 Putus Kerja Sama dengan Freeport
Polemik Sponsor PT Freeport Indonesia di Pestapora 2025, Sal Priadi Tegaskan Bakal Manggung, Ini Alasannya
Freeport Hentikan Operasi Tambang Grasberg Usai Insiden Bawah Tanah