“Program ini berjalan sudah mulai Januari. Januari-Juni semester pertama, transaksinya sudah USD90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun,” ungkap Budi.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Umbar Janji Usut Tuntas Tewasnya Ojol Dilindas Rantis Brimob
Yang menarik, mayoritas peserta merupakan pelaku usaha yang baru pertama kali merambah pasar ekspor.
“Dan itu adalah UMKM kita yang rata-rata, sekitar 70%, belum pernah ekspor,” tambahnya.
Saatnya Waralaba Lokal Jadi Tuan Rumah
Dengan jumlah yang lebih banyak, waralaba lokal sebenarnya punya peluang besar untuk jadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus pemain kuat di pasar global.
Baca Juga: Prof Henri: Prabowo Harus Tegas Copot Kapolri Listyo Sigit
Tantangannya kini ada pada branding, konsistensi kualitas, dan keberanian untuk memperluas jaringan.
“Kalau kita bisa jaga momentum ini, saya yakin beberapa tahun ke depan brand-brand lokal akan lebih sering terdengar, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri,” tutup Budi.***
Artikel Terkait
Untuk Kelima Kali, Apple Buka Akademi Developer Baru di Jakarta Pada 2026
Kemenperin Catat 1.690 Perusahaan Bangun Fasilitas Produksi, Investasi Tembus Rp930 Triliun
IFG Tutup Program Kindness to Progress 2025, Sukses Beri Dampak Positif bagi Masyarakat Desa Ngabab
Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp1,964 Juta per Gram, Tren Kenaikan Berlanjut Tiga Hari Beruntun
Gegara Demo Sejak Jumat Pagi, Sarinah Umumkan Tutup Lebih Awal