• Minggu, 21 Desember 2025

Prof Henri: Prabowo Harus Tegas Copot Kapolri Listyo Sigit

Photo Author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:31 WIB
Momen pascarantis melindas ojol. Guru Besar FISIP Unair Prof Henri Subiakto mengatakan, Prabowo harus tegas copot Kapolri Listyo Sigit Prabowo. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Momen pascarantis melindas ojol. Guru Besar FISIP Unair Prof Henri Subiakto mengatakan, Prabowo harus tegas copot Kapolri Listyo Sigit Prabowo. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
KONTEKS.CO.ID – Guru Besar Fisip Universitas Airlangga (Unair), Prof Henri Subiakto, mengatakan, tewasnya driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan terlindas rantis Brimob bisa memicu aksi demo besar-besaran jika pemerintah tidak segera menyelesaikan berbagai sengkarut negeri ini.
 
"Ini bisa jadi pemicu yang sangat berbahaya. Bisa jadi titik awal demo-demo besar yang lebih masif," ujar Prof Henri dalam opininya pada Jumat, 29 Agustus 2025.
 
Menurutnya, itu bisa menjadi pemantik jika Presiden Prabowo Subianto tidak secara tepat dan tepat merespons berbagai kekesalan dan kemarahan rakyat atas banyaknya sengkarut, termasuk kekerasan oleh aparat kepolisian.
 
 
"Terutama jika kekesalan dan kemarahan rakyat tidak direspons dengan tepat oleh presiden," ujarnya.
 
Menurutnya, sekarang Prabowo jangan sampai memberikan statemen yang terkesan meremehkan kemarahan rakyat. Prabowo harus berani melakukan tindakan besar. 
 
Salah satunya, lanjut Prof Henri, Prabowo harus tegas copot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang jelas-jelas gagal meredam kekerasan. 
 
"Kapolri harus diganti karena dialah yang bertanggung jawab atas kerja anak buahnya yang gagal menangani demo secara memadahi," tandasnya.
 
 
Ia menegaskan, jangan biarkan daun kering yang siap terbakar itu benar-benar membakar apa saja yang bisa terbakar. 
 
"Jangan biarkan rakyat yang sudah marah melampiaskan kemarahannya pada apa saja yang merepresentasikan pemerintah dan penguasa," ujarnya.
 
Menurut Prof Henri, sekarang semua tergantung Prabowo. Akankah masih asyik dengan lingkungan kecilnya yang penuh puja-puji dengan data-data yang membuat terlena, atau bersedia melihat lebih luas keadaan masyarakat yang sudah marah.
 
 
"Keadaan yang berpotensi memburuk dengan berbagai kemungkinan," katanya.
 
Prof Henri menegaskan, kalau Prabowo tak berani tegas mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, keadaan ke depan sulit diprediksi. Bisa jadi perubahannya justru menyasar ke Prabowo sendiri. 
 
"Dia benar-benar bisa diturunkan seperti skenario yang dikhawatirkan banyak orang. Wake up Prabowo," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X