• Senin, 22 Desember 2025

Mendag Soroti Waralaba: Jumlah Lokal Lebih Banyak, tapi Popularitas Masih Dikuasai Merek Asing

Photo Author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:04 WIB
Mendag Soroti Waralaba: Jumlah Lokal Lebih Banyak, tapi Popularitas Masih Dikuasai Merek Asing. (Instagram.com/budisantosofficial)
Mendag Soroti Waralaba: Jumlah Lokal Lebih Banyak, tapi Popularitas Masih Dikuasai Merek Asing. (Instagram.com/budisantosofficial)

“Ya persyaratan untuk menjadi waralaba atau mewaralabakan produknya pun tetap. Artinya Bapak-Ibu tidak perlu ragu-ragu bagi teman-teman entrepreneur muda yang ingin berusaha. Dan cost-nya sebenarnya malah lebih murah,” katanya.

Data yang dipaparkan Budi menunjukkan rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, hanya 3,1 persen.

Bandingkan dengan negara maju yang sudah mencapai 10–12 persen.

Baca Juga: Ternyata, Selain Driver Ojol Affan Kurniawan Juga Jalani Profesi Sekuriti Perumahan

“Artinya kita masih harus bekerja keras untuk mencetak lebih banyak pengusaha baru,” ujarnya.

Dorongan Ekspansi Waralaba Lokal ke Mancanegara

Pemerintah tidak hanya ingin memperkuat pasar dalam negeri, tetapi juga mendorong merek-merek waralaba lokal agar bisa go international.

“Kami di Kementerian Perdagangan bersama kementerian lain, termasuk BUMN, Pariwisata, UMKM, hingga Ekonomi Kreatif, terus mendorong ekspansi merek lokal ke luar negeri. Kita ingin kuliner dan produk khas Indonesia bisa dikenal lebih luas,” papar Budi.

Baca Juga: Prof Henri: Demo Akumulasi Berbagai Masalah Tak Diatasi Pemerintah

Hasilnya sudah mulai terlihat.

Menurutnya, sejumlah waralaba lokal telah berhasil menembus Filipina dan Bangladesh.

Ia menegaskan bahwa pemerintah siap memfasilitasi lebih banyak pelaku waralaba lewat kantor perwakilan dagang Indonesia di luar negeri.

“Silakan manfaatkan perwakilan dagang kita. Itu bisa menjadi pintu masuk bagi produk dan brand lokal untuk menjangkau pasar global,” jelasnya.

Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho Ikut Suarakan 'RIP Indonesia’s Democracy'

Transaksi Triliunan Rupiah dari Program Business Matching

Selain dorongan ekspansi, pemerintah juga mengandalkan program business matching yang mulai dijalankan sejak Januari 2025.

Program ini mempertemukan pelaku UMKM dan calon mitra internasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X