“Ya persyaratan untuk menjadi waralaba atau mewaralabakan produknya pun tetap. Artinya Bapak-Ibu tidak perlu ragu-ragu bagi teman-teman entrepreneur muda yang ingin berusaha. Dan cost-nya sebenarnya malah lebih murah,” katanya.
Data yang dipaparkan Budi menunjukkan rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, hanya 3,1 persen.
Bandingkan dengan negara maju yang sudah mencapai 10–12 persen.
Baca Juga: Ternyata, Selain Driver Ojol Affan Kurniawan Juga Jalani Profesi Sekuriti Perumahan
“Artinya kita masih harus bekerja keras untuk mencetak lebih banyak pengusaha baru,” ujarnya.
Dorongan Ekspansi Waralaba Lokal ke Mancanegara
Pemerintah tidak hanya ingin memperkuat pasar dalam negeri, tetapi juga mendorong merek-merek waralaba lokal agar bisa go international.
“Kami di Kementerian Perdagangan bersama kementerian lain, termasuk BUMN, Pariwisata, UMKM, hingga Ekonomi Kreatif, terus mendorong ekspansi merek lokal ke luar negeri. Kita ingin kuliner dan produk khas Indonesia bisa dikenal lebih luas,” papar Budi.
Baca Juga: Prof Henri: Demo Akumulasi Berbagai Masalah Tak Diatasi Pemerintah
Hasilnya sudah mulai terlihat.
Menurutnya, sejumlah waralaba lokal telah berhasil menembus Filipina dan Bangladesh.
Ia menegaskan bahwa pemerintah siap memfasilitasi lebih banyak pelaku waralaba lewat kantor perwakilan dagang Indonesia di luar negeri.
“Silakan manfaatkan perwakilan dagang kita. Itu bisa menjadi pintu masuk bagi produk dan brand lokal untuk menjangkau pasar global,” jelasnya.
Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho Ikut Suarakan 'RIP Indonesia’s Democracy'
Transaksi Triliunan Rupiah dari Program Business Matching
Selain dorongan ekspansi, pemerintah juga mengandalkan program business matching yang mulai dijalankan sejak Januari 2025.
Program ini mempertemukan pelaku UMKM dan calon mitra internasional.
Artikel Terkait
Untuk Kelima Kali, Apple Buka Akademi Developer Baru di Jakarta Pada 2026
Kemenperin Catat 1.690 Perusahaan Bangun Fasilitas Produksi, Investasi Tembus Rp930 Triliun
IFG Tutup Program Kindness to Progress 2025, Sukses Beri Dampak Positif bagi Masyarakat Desa Ngabab
Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp1,964 Juta per Gram, Tren Kenaikan Berlanjut Tiga Hari Beruntun
Gegara Demo Sejak Jumat Pagi, Sarinah Umumkan Tutup Lebih Awal