KONTEKS.CO.ID – Lain kampanye, lain pula kenyataan. Presiden Prabowo Subianto hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,4% atau lebih di tahun 2026.
Angka itu ia sampaikan saat penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Gedung Kura-Kura, Kompleks MPR, DPR, DPD di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 15 Agustus 2025.
Target ini jauh lebih rendah ketimbang janji Presiden saat kampanye Pilpres 2024. Saat itu, di berbagai gelanggang kampanye, pasangan Prabowo-Gibran mengusung janji pertumbuhan ekonomi meroket 8%.
Baca Juga: Balas Tarif Dagang 50 Persen yang Dikenakan Trump, India Merapat ke China
Kembali ke target pertumbuhan ekonomi 2026, Prabowo yakin laju tersebut bisa tercapai melalui pengelolaan fiskal yang sehat, transformasi ekonomi nan efektif, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Ia juga menginformasikan, penciptaan lapangan kerja tidak sepenuhnya dibebankan kepada APBN. Begitu juga dengan kenaikan investasi dan inovasi pembiayaan.
Terkait subsidi, pemerintah mendorong untuk tepat sasaran. "Subsidi energi dan bansos terus kita dorong supaya lebih tepat sasaran, berbasis data tunggal sosial ekonomi nasional. Pembiayaan APBN harus dikelola secara pruden dan inovatif, utang, defisit, dan rasio utang dijaga pada batas aman," papar di hadapan anggota DPR dan DPD.
Baca Juga: Penjualan Mobil di Indonesia Terus Merosot, Terbaru Anjlok 18 Persen, Ini Penyebabnya
Keberlanjutan fiskal jangka menengah-panjang dijadikan jangkar stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Pihaknya akan mendorong skema pembiayaan kreatif melalui pelibatan peran Danantara dan swasta sebagai energi penggerak ekonomi.
Pemerintahannya juga akan melakukan efisiensi belanja negara. "Setiap rupiah uang rakyat harus kita jaga, jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat. Belanja negara harus memberi manfaat nyata, menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli, dan meningkatkan layanan publik," klaimnya.
Menurutnya, APBN 2026 bakal lebih proporsional dan difokuskan dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan layanan publik terbaik. Selain itu, untuk aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi dan memberi keuntungan komersial.
Pemerintah akan mengoptimalkan melibatkan peran Danantara dan keterlibatan swasta Bersama mitra global. ***
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Sampaikan Dua Pidato Kenegaraan Jelang HUT RI, di Mana Saja?
Presiden Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR: Baru 8 Bulan Hasil Program Makan Bergizi Gratis Mulai Terasa
Prabowo Klaim Selamatkan Uang Rp300 Triliun di APBN dari Celah Korupsi Perjalanan Dinas
IHSG Sempat Sentuh Level 8.000 saat Prabowo Sampaikan Pidato Kenegaraan
Di Depan Presiden Prabowo, Puan Singgung Fenomena 'Serakahnomics' yang Belum Bisa Diberantas