• Senin, 22 Desember 2025

Bukan 8 Persen, Presiden Prabowo Janjikan Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di Tahun 2026

Photo Author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:37 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Gedung MPR, DPR, DPD di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 15 Agustus 2025. (Setneg)
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Gedung MPR, DPR, DPD di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 15 Agustus 2025. (Setneg)

KONTEKS.CO.ID – Lain kampanye, lain pula kenyataan. Presiden Prabowo Subianto hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,4% atau lebih di tahun 2026.

Angka itu ia sampaikan saat penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Gedung Kura-Kura, Kompleks MPR, DPR, DPD di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 15 Agustus 2025.

Target ini jauh lebih rendah ketimbang janji Presiden saat kampanye Pilpres 2024. Saat itu, di berbagai gelanggang kampanye, pasangan Prabowo-Gibran mengusung janji pertumbuhan ekonomi meroket 8%.

Baca Juga: Balas Tarif Dagang 50 Persen yang Dikenakan Trump, India Merapat ke China

Kembali ke target pertumbuhan ekonomi 2026, Prabowo yakin laju tersebut bisa tercapai melalui pengelolaan fiskal yang sehat, transformasi ekonomi nan efektif, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ia juga menginformasikan, penciptaan lapangan kerja tidak sepenuhnya dibebankan kepada APBN. Begitu juga dengan kenaikan investasi dan inovasi pembiayaan.

Terkait subsidi, pemerintah mendorong untuk tepat sasaran. "Subsidi energi dan bansos terus kita dorong supaya lebih tepat sasaran, berbasis data tunggal sosial ekonomi nasional. Pembiayaan APBN harus dikelola secara pruden dan inovatif, utang, defisit, dan rasio utang dijaga pada batas aman," papar di hadapan anggota DPR dan DPD.

Baca Juga: Penjualan Mobil di Indonesia Terus Merosot, Terbaru Anjlok 18 Persen, Ini Penyebabnya

Keberlanjutan fiskal jangka menengah-panjang dijadikan jangkar stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Pihaknya akan mendorong skema pembiayaan kreatif melalui pelibatan peran Danantara dan swasta sebagai energi penggerak ekonomi.

Pemerintahannya juga akan melakukan efisiensi belanja negara. "Setiap rupiah uang rakyat harus kita jaga, jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat. Belanja negara harus memberi manfaat nyata, menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli, dan meningkatkan layanan publik," klaimnya.

Menurutnya, APBN 2026 bakal lebih proporsional dan difokuskan dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan layanan publik terbaik. Selain itu, untuk aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi dan memberi keuntungan komersial.

Baca Juga: Rupiah Tertekan Lagi di Tengah Ketegangan Rusia dan Ukraina Menjelang Pertemuan Trump dan Putin di Alaska 

Pemerintah akan mengoptimalkan melibatkan peran Danantara dan keterlibatan swasta Bersama mitra global. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X