Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut langkah ini sebagai respons atas tekanan global dan upaya memperkuat struktur ekonomi domestik.
“Paket deregulasi ini bertujuan memberi kemudahan usaha, meningkatkan daya saing, membuka lapangan kerja, serta menjaga pertumbuhan ekonomi nasional,” terang Airlangga dalam pernyataan resminya.
Deregulasi ini dianggap penting mengingat situasi geopolitik yang tidak menentu serta ancaman stagnasi perdagangan global yang bisa berdampak langsung pada sektor industri dan ketahanan pangan nasional.
Di tengah semangat pemerintah mendorong efisiensi regulasi, pernyataan Chatib Basri menjadi pengingat bahwa reformasi struktural tidak cukup dilakukan melalui kebijakan teknokratis saja.
Tantangan sebenarnya adalah mengubah mentalitas birokrasi yang selama ini menikmati sistem yang kompleks dan tertutup.
Pernyataan Chatib juga memperkuat urgensi untuk menjadikan warisan pemikiran tokoh-tokoh seperti Sutan Sjahrir sebagai landasan moral dalam perumusan kebijakan publik.
Deregulasi bukan hanya soal mencoret aturan, tapi juga tentang membongkar sumber inefisiensi dan praktik rente dalam sistem pemerintahan.***
Artikel Terkait
Chatib Basri Proyeksi Ekonomi China Melambat
Jawaban Chatib Basri Soal Peluang Gantikan Sri Mulyani
Chatib Basri Didongkel, Kuswiyoto Jadi Komisaris Utama Bank Mandiri