Namun, pelaku pasar lebih memfokuskan perhatian pada rilis data ekonomi Asia.
Bank Sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga acuan di level 2,5 persen, menyusul pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Mei lalu.
“Keputusan ini mempertimbangkan tekanan global akibat tarif AS dan tingginya rasio utang rumah tangga, sementara inflasi tetap stabil mendekati target 2 persen,” jelas tim analis Phillip Sekuritas.
Sementara, di China, penjualan kendaraan menunjukkan tren pertumbuhan.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Terus Menguat, Apakah Level Tertinggi 2025 Akan Tertembus?
Penjualan mobil secara tahunan naik 13,8 persen menjadi 2,91 juta unit pada Juni, meningkat dari 11,2 persen pada Mei.
Penjualan kendaraan energi baru (NEV) turut melesat 26,7 persen.
Kenaikan ini menandai momentum pertumbuhan positif selama empat bulan berturut-turut di sektor otomotif China.***
Artikel Terkait
IHSG dan Rupiah Sama-Sama Melonjak: BI Umumkan Suku Bunga, M2 hingga Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I-2025
IHSG Ambruk di Awal Pekan, Saham Ini Justru Melejit Tajam
Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi Rp2.476,1 triliun per Juni 2025, Direktur BI Buka Suara
KPK Segera Tetapkan Tersangka Perkara Dugaan Korupsi CSR BI, Anggota Fraksi Gerindra dan NasDem?