KONTEKS.CO.ID - Bank Dunia memperingatkan bahwa tekanan ekonomi global akan memberikan dampak signifikan terhadap negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Walaupun saat ini kondisi perekonomian Indonesia dinilai cukup tangguh, pemerintah tetap perlu menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar tekanan tersebut tidak meluas ke sektor domestik.
“Indonesia tidak kebal terhadap ketidakpastian global. Risiko penurunan tetap tinggi dan dapat berpengaruh terhadap perekonomian nasional,” ungkap Carolyn Turk, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, dalam peluncuran laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juni 2025 yang digelar di Jakarta pada Senin, 23 Juni 2025.
Baca Juga: Telkom Canangkan Program 100 Hari, Perkuat Ekosistem Digital Nasional dan Daya Saing Global
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I tahun 2025 tercatat sebesar 4,87%.
Namun, angka tersebut menunjukkan kontraksi sebesar 0,98% dibandingkan kuartal IV tahun 2024.
Total Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.695,9 triliun, sementara PDB atas dasar harga konstan tercatat Rp 3.264,5 triliun.
Ketegangan ekonomi dunia dinilai menghambat penciptaan lapangan kerja dan memperlambat pengentasan kemiskinan ekstrem.
Hal ini dipicu oleh melemahnya kinerja ekspor, berkurangnya arus investasi asing langsung, serta fluktuasi aliran modal yang menyebabkan tekanan terhadap stabilitas makroekonomi.
Baca Juga: Pakar Intelijen Ungkap Dugaan Keterlibatan Profesor P dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi
“Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, ekonomi Indonesia masih menunjukkan ketahanan. Meski pertumbuhan sedikit di bawah 5%, konsumsi pemerintah dan investasi cenderung melambat tahun ini,” jelas Carolyn.
Menghadapi dinamika ini, Carolyn menekankan perlunya percepatan reformasi struktural di Indonesia.
Fokus reformasi mencakup penyederhanaan regulasi, perbaikan iklim usaha, peningkatan investasi swasta, serta penguatan kualitas sumber daya manusia.
Artikel Terkait
Bank Dunia Warning: Kepatuhan Pajak RI Lemah, Potensi Kerugian Negara Rp546 T
Bank Dunia Sebut Jumlah Penduduk Miskin RI di 2024 Tembus 60,3 Persen, Tertinggi di Asia Tenggara
285,1 Juta Penduduk Indonesia, Bank Dunia Catat Orang Miskin Capai 194,58 Juta Orang
Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global Jadi 2,3 Persen, Negara Berkembang Kian Rentan
Bank Dunia Beri Paket Pembiayaan Campuran Rp34,7 Triliun untuk Indonesia