Pada akhir sesi, Dow Jones melonjak 374,96 poin atau 0,89 persen ke level 42.581,78. Nasdaq naik 183,56 poin atau 0,94 persen ke posisi 19.630,97, sementara S&P 500 menguat 57,33 poin atau 0,96 persen ke 6.025,17.
Reli di akhir sesi terjadi setelah Wakil Ketua The Fed, Michelle Bowman, memberi sinyal dukungan terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga mulai Juli, dengan alasan kekhawatiran terhadap kondisi pasar tenaga kerja dan meredanya tekanan inflasi akibat tarif.
Selain itu, laporan mengenai potensi pelonggaran tarif antara AS dan China turut meredakan kekhawatiran pasar.
Sebelumnya, indeks-indeks utama Wall Street sempat bergerak melemah karena investor menanti tanggapan Iran atas serangan udara AS ke fasilitas nuklirnya akhir pekan lalu.
Baca Juga: Pasar Saham Indonesia Diperkirakan Bergerak Mendatar pada Senin
Dalam kabar ekonomi, National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah tinggal di AS naik 0,8 persen secara bulanan pada Mei, dengan lonjakan stok rumah tak terjual sebesar 6,2 persen.
Namun, secara tahunan, penjualan rumah turun 0,7 persen.
Harga minyak mentah mengalami fluktuasi tajam pada Senin.
Harga sempat melonjak di awal hari sebagai reaksi atas serangan AS di Iran, tetapi kemudian anjlok setelah muncul kabar bahwa Iran tidak akan memblokir Selat Hormuz.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus merosot 5 dolar AS atau 6,77 persen menjadi 68,84 dolar AS per barel.***
Artikel Terkait
Robot Trading Memicu Kecurangan Pasar Saham
Inilah 5 Deretan Negara yang Memiliki Pasar Saham Terbesar di Dunia
Apa Itu Trading Halt? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya Bagi Pasar Saham
Kembali Bergairah, Gedung Putih Gelontorkan USD600 Miliar, Pasar Saham AS Langsung Pulih!
Potensi Pasar Saham Indonesia di Awal Pekan ini