• Senin, 22 Desember 2025

Kenapa MIDI Jual Lawson ke Alfamart? Ini Alasannya

Photo Author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 14:30 WIB
Lawson (iStock)
Lawson (iStock)

KONTEKS.CO.ID – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pengelola jaringan ritel Alfamidi, resmi melepas kepemilikan atas PT Lancar Wiguna Sejahtera (LWS), pengelola gerai Lawson pada entitas afiliasinya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Manajemen MIDI menjelaskan, dana hasil penjualan Lawson akan digunakan untuk mendukung kebutuhan operasional dan belanja modal perseroan sepanjang 2025.

Langkah ini sekaligus menandai fokus baru perusahaan untuk memperkuat bisnis utamanya di sektor perdagangan eceran.

Baca Juga: Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing, 6.000 Orang Dipaksa Pindah

“Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pendanaan operasional (modal kerja) dan belanja modal tahun 2025, selain dari kas internal perseroan,” tulis manajemen melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat 23 Mei 2025.

Fokus Ekspansi Gerai Baru

MIDI menargetkan pembukaan 200 gerai baru pada 2025. Untuk itu, perseroan menyiapkan anggaran belanja modal sekitar Rp1,5 triliun.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan gerai, pembangunan gudang baru, perpanjangan sewa, serta renovasi fasilitas yang sudah ada.

Baca Juga: Tak Ada Nego! Hubungan Aplikator dan Pengemudi Ojol Harus Seimbang

Manajemen juga menyampaikan bahwa kontribusi Lawson terhadap pendapatan bersih perseroan tergolong kecil. Pada 2024, kontribusinya hanya 6,8% dan menyusut menjadi 4,3% di kuartal pertama 2025.

“Penjualan ini diharapkan bisa memperbaiki kinerja keuangan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, baik dari sisi laba rugi maupun arus kas,” kata manajemen.

Penutupan 300 Gerai Lawson

Terkait pengurangan jumlah gerai Lawson sebanyak 300 unit pada 2024, MIDI menyebut hal itu sebagai dinamika wajar dalam bisnis ritel.

Baca Juga: RUU Transportasi Online, Potongan Ojol buat Aplikator Diusulkan Maksimal 10 Persen

Penutupan gerai bisa terjadi karena beberapa faktor seperti habisnya masa sewa, perubahan lingkungan sekitar, atau penurunan kinerja finansial gerai.

“Pembukaan dan penutupan gerai adalah bagian dari strategi penyesuaian bisnis yang lazim dalam industri ritel,” jelas manajemen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X