• Senin, 22 Desember 2025

Ini Alasan Masyarakat RI Kini Lebih Pilih Borong Emas Ketimbang Menabung di Bank

Photo Author
- Senin, 19 Mei 2025 | 23:00 WIB
Ilustrasi Investasi gold (iStock)
Ilustrasi Investasi gold (iStock)

KONTEKS.CO.ID - Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengelola keuangannya mulai bergeser. Alih-alih menabung di bank, kini makin banyak warga yang memilih menyimpan kekayaannya dalam bentuk emas. Tren ini terus menguat sejak 2022, seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.

Data Bank Indonesia mencatat, per Maret 2025, sebanyak 32,9% dari pendapatan bebas (disposable income) masyarakat digunakan untuk membeli emas dan perhiasan. Angka ini melonjak sekitar 12% dibandingkan tiga tahun sebelumnya.

Emas Jadi Pilihan di Tengah Gejolak

Menurut Head of Macroeconomics and Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina, masyarakat memandang emas sebagai instrumen yang lebih aman (safe haven) di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu.

Baca Juga: Cara Chat WhatsApp Tak Hilang saat Ganti HP Baru

"Ini akan merubah pola penempatan aset masyarakat, apakah untuk saving, properti, atau alternatif lainnya," ujar Dian dalam Mandiri Economic Outlook kuartal II-2025, Senin 19 Mei 2025.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menambahkan bahwa pergeseran dana masyarakat ke aset seperti emas bisa menjadi tantangan bagi perbankan dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK).

Dana Pihak Ketiga Tertekan

Tren beli emas yang meningkat juga sejalan dengan menurunnya pertumbuhan DPK rumah tangga, yang sudah berlangsung sejak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ogah Bayar Parkir Rp20 Ribu, Warga Babak Belur Dipukuli 4 Preman Kemayoran

Pertumbuhan DPK saat ini berada di bawah 5%, jauh dari capaian sebelum pandemi yang mampu tumbuh hingga 11,4%.

Dian menambahkan, tekanan terhadap DPK juga diperparah oleh faktor eksternal, seperti memanasnya perang dagang.

"Beberapa minggu setelah pengumuman tarif balasan dari Trump, terjadi capital outflow yang berdampak negatif pada pertumbuhan DPK," ujarnya.

Baca Juga: Istri Kadis Pariwisata Mendadak Ikut Berangkat ke Paris Pakai Dana Dinas PPKUKM

Pemerintah Ikut Soroti Tren

Fenomena ini turut menjadi perhatian pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, saat ekonomi diliputi ketidakpastian, masyarakat cenderung mengalihkan dana ke aset berisiko rendah seperti emas dan dolar AS.

"Orang krisis itu menimbun dua hal: dolar dan emas. Kalau menimbun dolar yang repot gubernur BI. Kalau emas, itu membantu risk management," kata Airlangga saat menghadiri acara di Jakarta, Kamis 15 Mei 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X