Selain Amerika Serikat, Indonesia disebut juga membuka peluang kerja sama dengan negara-negara produsen minyak lain.
Contohnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan India dalam jangka menengah hingga panjang.
Namun, tantangan logistik menjadi perhatian utama, terutama terkait waktu tempuh pengiriman yang lebih lama dari luar Asia Tenggara.
Pertamina menyatakan siap memperkuat armada logistik dan infrastruktur penyimpanan untuk memastikan distribusi dalam negeri tetap lancar dan tidak terjadi gangguan pasokan.
Keputusan strategis ini dinilai sebagai bagian dari transformasi besar di sektor energi nasional.
Jika implementasinya berjalan lancar, Indonesia tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada Singapura.
Lebih dari itu Indonesia juga memperkuat kemandirian energi dan membuka akses lebih luas ke pasar energi global.***
Artikel Terkait
Kapal Tanker Korea Selatan Terbalik di Laut Jepang, Ada 8 ABK WNI
Kecelakaan Kapal Tanker Korea Selatan, KBRI Tokyo Terus Koordinasi dengan Otoritas Jepang