• Senin, 22 Desember 2025

Mengungkap Sepak Terjang Wilmar Group: Dari Raksasa Sawit hingga Terseret Kasus Suap Hakim

Photo Author
- Rabu, 23 April 2025 | 13:15 WIB
Wilmar Group (Instagram wilmarnabati.career)
Wilmar Group (Instagram wilmarnabati.career)

KONTEKS.CO.ID - Raksasa sawit Asia, Wilmar Group, terseret dalam pusaran skandal suap Rp60 miliar di balik persidangan korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Skandal ini mencuat setelah Kejaksaan Agung menetapkan tiga tersangka. Yaitu, dua pengacara Wilmar, Marcella Santoso dan Ariyanto Bakri, serta Head of Social Security Legal Wilmar, Muhammad Syafei. Ketiganya kini telah ditahan.

Kasus ini memunculkan kembali pertanyaan lama soal relasi bisnis dan kekuasaan di industri kelapa sawit. Ini salah satu sektor paling strategis sekaligus kontroversial di Indonesia.

Baca Juga: Mau Liburan Adem dan Instagramable? Coba Camping di Taman Langit Pangalengan!

Wilmar Group: Dari Pontianak ke Pusat Kuasa Agribisnis Asia

Wilmar Group kini dikenal sebagai salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Asia. Namun, akarnya bermula dari CV Tjahaja Kalbar yang berdiri di Pontianak pada 1968, dengan fokus awal pada pengolahan kopra menjadi minyak kelapa.

Pada 1972, mereka mulai memproduksi minyak goreng. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit pertamanya di Pluit, Jakarta Utara—langkah awal transformasi menjadi raksasa industri.

Perusahaan ini beroperasi di Indonesia lewat PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk yang berkantor pusat di kawasan industri Jababeka, Cikarang Selatan, Jawa Barat.

Baca Juga: OpenAI Tertarik Google Chrome, Biar ChatGPT Makin Oke

Wilmar International Limited didirikan pada 1991 oleh dua taipan: Martua Sitorus asal Indonesia dan Kuok Khoon Hong dari Malaysia.

Kolaborasi lintas negara ini mempercepat ekspansi Wilmar hingga memiliki 450 pabrik pengolahan dan jaringan distribusi di lebih dari 50 negara.

Siapa Martua Sitorus dan Kuok Khoon Hong?

Martua Sitorus, pria kelahiran Pematangsiantar, 6 Februari 1960, dikenal sebagai salah satu konglomerat terkaya Indonesia.

Baca Juga: Tawatu Kopi: Garden Cafe Hits di Prigen dengan View Gunung Arjuno dan Spot Piknik Gratis!

Ia kini bermukim di Singapura dan menurut Forbes (Maret 2024), kekayaannya mencapai USD3,5 miliar atau sekitar Rp59 triliun.

Pasangannya dalam bisnis, Kuok Khoon Hong, adalah keponakan dari taipan Malaysia Robert Kuok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X