• Minggu, 21 Desember 2025

OpenAI Tertarik Google Chrome, Biar ChatGPT Makin Oke

Photo Author
- Rabu, 23 April 2025 | 12:08 WIB
Fitur Baru Google Chrome dapat Mendeteksi dan Memproteksi Jaringan yang Tidak Aman (Sumber: Pexels/Deepanker Verma)
Fitur Baru Google Chrome dapat Mendeteksi dan Memproteksi Jaringan yang Tidak Aman (Sumber: Pexels/Deepanker Verma)

KONTEKS.CO.ID - OpenAI, perusahaan teknologi yang dikenal lewat ChatGPT, menyampaikan minatnya untuk mengakuisisi peramban Chrome milik Google jika raksasa teknologi itu memutuskan untuk menjualnya.

Dilansir dari The Verge, laporan ini pertama kali mencuat lewat Reuters, yang menyebut pernyataan tersebut disampaikan oleh salah satu eksekutif OpenAI dalam sidang terkait gugatan terhadap Google.

Pada tahun lalu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat sempat mengusulkan agar Google melepas Chrome sebagai salah satu bentuk penyelesaian atas kasus monopoli layanan pencarian daring yang diputuskan oleh Hakim Amit Mehta.

Proses hukum kini telah berjalan, dengan sidang yang dimulai pada Senin lalu. Google pun berencana untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.

Eksekutif OpenAI, Nick Turley, turut memberikan kesaksian bahwa perusahaannya pernah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Google pada tahun lalu.

Tujuannya adalah agar ChatGPT dapat memanfaatkan teknologi pencarian milik Google.

Namun, hingga kini kesepakatan tersebut belum tercapai.

OpenAI pun sementara ini masih mengandalkan Bing dari Microsoft sebagai sumber data pencariannya.

Meski demikian, mereka mengakui adanya tantangan dari sisi kualitas informasi.

“Memiliki lebih banyak mitra, termasuk akses ke API Google, akan sangat membantu kami dalam memberikan layanan yang lebih baik,” tulis OpenAI dalam surat elektronik yang diajukan sebagai bukti di persidangan.

Karena Google tidak bersedia menjalin kerja sama, OpenAI pun mulai mengembangkan sistem indeks pencariannya sendiri.

Meski awalnya ditargetkan agar ChatGPT dapat menggunakan sistem tersebut untuk 80 persen pencarian pada akhir 2025, Turley mengatakan bahwa pencapaian target itu kemungkinan masih akan memerlukan waktu bertahun-tahun.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X