• Senin, 22 Desember 2025

Menkeu Sri Mulyani Yakin APBN Tetap Terkendali Meski Defisit Rp104 Triliun

Photo Author
- Kamis, 10 April 2025 | 17:45 WIB
Menkeu Sri Mulyani (kedua dari kiri) meyakinkan bahwa pengelolaan APBN tetap terkendali walau ada defisit. (Instagram Sri Mulyani)
Menkeu Sri Mulyani (kedua dari kiri) meyakinkan bahwa pengelolaan APBN tetap terkendali walau ada defisit. (Instagram Sri Mulyani)

Di sisi lain, belanja negara telah dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp413,2 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp207,1 triliun.

Untuk BPP, Rp196,1 triliun (16,9 persen dari pagu) disalurkan untuk belanja kementerian/lembaga (K/L), termasuk tunjangan hari raya (THR) untuk aparatur sipil negara (ASN) dan TNI/Polri dari pos belanja pegawai, serta berbagai bantuan sosial.

Sementara, realisasi belanja non-K/L tercatat sebesar Rp217,1 triliun (14,1 persen dari pagu), yang sebagian besar disalurkan untuk manfaat pensiun, subsidi, dan kompensasi.

Secara keseluruhan, meski APBN mencatatkan defisit, keseimbangan primer masih tercatat surplus sebesar Rp17,5 triliun.

Keseimbangan primer menunjukkan kemampuan negara dalam mengelola utang.

Dengan surplus tersebut, kondisi fiskal negara dinilai masih memadai untuk mengelola pendapatan, belanja, dan utang.

“Dalam sebulan terakhir, banyak berita yang menyebutkan seolah-olah APBN tidak berkelanjutan, tidak hati-hati, dan akan berantakan. Itu tidak benar," kata Menkeu Sri Mulyani.

"Presiden memang memiliki banyak program, tetapi semua itu dirancang dalam APBN yang tetap hati-hati dan berkelanjutan,” dia menjelaskan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X