Setelah dikurangi beban bunga Rp1,5 triliun, pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BTN menyusut menjadi Rp854 miliar, dari sebelumnya Rp1,12 triliun.
Laba bersih BTN per Januari 2025 pun tergerus menjadi Rp101,67 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan Rp275,52 miliar pada Januari 2024.
Penyebabnya adalah kenaikan pencadangan impairment menjadi Rp325,54 miliar, dari sebelumnya Rp226,65 miliar.
BTN Syariah Siap Spin-Off
Di tengah tekanan laba, BTN tetap melanjutkan rencana spin-off BTN Syariah menjadi bank umum syariah. Dengan pertumbuhan double digit dalam beberapa tahun terakhir, BTN Syariah diharapkan bisa lebih mandiri dalam berekspansi.
Baca Juga: Fan Meeting Kim Soo-hyun di Taiwan Batal Imbas Kontroversi, Muncul Rumor Bakal Dikawal 50 Polisi
Keputusan menahan laba lebih besar dan menekan dividen menunjukkan bahwa BTN sedang memperkuat fondasi keuangannya.
Dengan strategi ini, bank berharap dapat lebih tahan menghadapi gejolak ekonomi dan tetap menjadi pemain utama di sektor pembiayaan perumahan. ***
Artikel Terkait
Laba Melonjak, Astra Agro Lestari Siap Tebar Dividen Interim 2024!
KPK Lamban Sidik Dugaan Korupsi Jampidsus Kejagung, Presiden Prabowo Didesak Turun Tangan dan Bisa Dicek dari Kredit BNI
Deretan Line-up dan Harga Tiket BNI Java Jazz Festival 2025: Perayaan Dua Dekade dengan Kejutan Spesial!
Danamon Bagikan Dividen Rp 1,1 Triliun dan Rombak Jajaran Direksi
BNI Umumkan Susunan Komisaris dan Direksi Baru, Ini Daftarnya!