• Minggu, 21 Desember 2025

Profil Mia Amiati, Kajati Jatim yang Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri

Photo Author
- Rabu, 26 Maret 2025 | 17:07 WIB
Mia Amiati, jaksa perempuan pertama yang bergelar profesor. Kini dia ditunjuk sebagai Komisari Independen Bank Mandiri. (Kejaksaan Agung)
Mia Amiati, jaksa perempuan pertama yang bergelar profesor. Kini dia ditunjuk sebagai Komisari Independen Bank Mandiri. (Kejaksaan Agung)

KONTEKS.CO.ID - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) kemarin, Selasa 26 Maret 2025, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berujung perombakan direksi dan komisaris.

Di antara nama-nama komisaris, terselip nama Mia Amiati. Bagi pelaku pasar keuangan tentu nama ini masih sangat asing.

Hal ini tak lain karena yang bersangkutan bukanlah pengamat, pebisnis atau investor. Mia Amiati adalah profesor yang meniti karier di  Kejaksaan.

Baca Juga: Trump Perketat Jerat, Puluhan Perusahaan China Masuk Daftar Hitam Ekspor AS

Jabatan terakhirnya adalah Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur. Jabatan strategis yang diembannya sejak 2 Maret 2022.

Prof Dr Mia Amiati, SH, MH saat itu dilantik langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin menggantikan Mohamad Dofir yang promosi ke Gedung Bundar.

Mia Amiati, Sarjana Sastra yang Kecemplung di Bidang Hukum

Mia tercatat sebagai Kajati Jatim perempuan pertama setelah 33 Kajati sebelumnya selalu dari kalangan Adam.

Baca Juga: Korlantas Polri Bakal Terapkan One Way Nasional Jika Kondisi Jalanan Saat Mudik Terpantau Begini

Ia adalah putri ketujuh dari 10 bersaudara di lingkungan keluarga beraroma militer. Punya karier mulus di Kejaksaan, ternyata Mia tak pernah bermimpi menjadi jaksa.

"Kalau ditanya cita-cita, waktu kecil saya berangan-angan jadi apoteker," ucap perempuan kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 4 Maret 1965 itu mengutip Rabu 26 Maret 2025.

Mia mengaku lahir di keluarga tentara, sehingga mendapat didikan disiplin tegas. Bukan hanya dalam perilaku sehari-hari, ia juga dituntut menjadi juara akademik di sekolah.

Baca Juga: Fan Meeting Kim Soo-hyun di Taiwan Batal Imbas Kontroversi, Muncul Rumor Bakal Dikawal 50 Polisi

Bahkan di bidang agama. Mia dipasikan tak punya baju Lebaran jika tak khatam Al Quran selama sebulan di momen Ramadan.

"Setiap bulan suci, anak-anaknya ayah harus khatam Al Quran. Kalau tidak, kami tidak punya baju Lebaran," katanya mengenang.

Meski mendapat didikan keras, tak ada seorang anak pun dari sepuluh bersaudara yang mengekor jejak ayahnya menjadi TNI. Sembilan saudaranyaa adalah pegawai negeri sipil (PNS), dan cuma Mia yang menjadi insan Adhiyaksa.

Baca Juga: Pendapatan Blue Bird Tembus Rp5 Triliun, Laba Melonjak 28 Persen

Di Kejaksaan, Mia mengawali karier sebagai staf tata usaha di tahun 1989. Saat itu ia bekerja dengan gelar sarjana Sastra Indonesia dari Universitas Padjadjaran Bandung.

Terlintas di pikirannya untuk mengejar gelar sarjana hukum agar tak selamanya terkungkung sebagai staf Kejaksaan.

Kemudian dia memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta. Imbasnya, Mia mengantongi Surat Keputusan (SK) menjadi Jaksa di tahun 1995.

Baca Juga: Google Bersihkan 10 Ribu Akun Penipu di Maps, Ini Modusnya

Tak puas, ia mengejar gelar magister hukum. Lalu pada 2012 menggenggam gelar doktor bidang ilmu hukum di Universitas Padjadjaran.

Pendidikannya yang tinggi membua Mia menjadi jaksa yang selalu berpindah-pindah wilayah tugas. Sejumlah jabatan strategis sempat dipegangnya.

Sebelum menjadi nakhoda Kejati Jatim, Mia tercatat sebagai Kajati Riau, Asisten Pengawasan Kejati Kepulauan Riau, dan Koordinator Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Bocorkan Rencana Pertemuan Lanjutan Anak-anak Presiden dari Masa ke Masa

Mia Amiati juga pernah berada di posisi selaku Direktur Pengamanan Pembangunan Strategis pada Jaksa Agung Muda Intelijen atau JAMIntel.

Istri Dokter dan Jauh dari Keluarga

Berstatus istri seorang dokter, Mia pun tetap menjalankan peran sebagai ibu yang merawat anak-anaknya.

Walaupun jarak memisahkan lantaran perbedaan kota tempat tinggal, hal tersebut tak menjadi hambatan baginya guna menjalankan peran sebagai seorang ibu.

Baca Juga: Libur Lebaran 2025 di The Jungle Waterpark Bogor, Nikmati Wahana Baru dan Hadiah Langsung Menarik!

Terlebih saat ini ada teknologi yang mendukungnya. Melalui fitur panggilan video, Mia bisa setiap waktu berkomunikasi dengan buah hatinya.

Secara rutin, setiap pukul 05.00 WIB, dia tak lupa menelepon anaknya untuk salat subuh. Menelepon sebelum mereka berangkat sekolah juga sudah menjadi kegiatan wajib sehari-hari.

"Setiap malam wali kelas anak saya selalu share apa saja yang dibawa keesokan harinya di sekolah. Nah, setiap pagi itu saya cek lewat video call, sudah terbawa semua atau belum perlengkapannya," tambahnya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu: Di Balik Kemenangan Indonesia atas Bahrain, Ada Peran Krusial 2 Pemain Jebolan Akademi Persebaya Surabaya

Mia juga produktif dengan hobinya menulis. Sudah beragam karya ia hasilkan, baik dalam bentuk buku maupun artikel di media massa.

"Sayang setiap momentum dilewatkan begitu saja tanpa ditulis. Ide-ide muncul dari mana saja, termasuk saat di perjalanan. Saya suka menulis dan menjadi kegemaran sejak dulu," klaimnya.

Kini Mia mendapat tantangan baru sebagai Komisaris Independen di Bank Mandiri. Melalui RUPST yang digelar Selasa kemarin, pemegang saham menyetujui pengangkatannya sebagai salah satu komisaris. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X