• Minggu, 21 Desember 2025

Terkapar Sejak Pagi Kini Rupiah Rp16.635 per Dolar AS, Pengamat: BI Rezim Perry Tak Berdaya, Bisa Jebol Jadi Rp17 Ribu

Photo Author
- Selasa, 25 Maret 2025 | 11:27 WIB
Masyarakat menunggu gebrakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk menahan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.  (Bank Indonesia)
Masyarakat menunggu gebrakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk menahan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Bank Indonesia)


KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) sejak pembukaan Selasa 25 Maret 2025 pagi terus melemah.

Pukul 10.58 WIB, berdasarkan laman resmi Bank BCA, USD1 sudah setara Rp16.635. Ada kekhawatiran kurs pada akhirnya bakal tembus Rp17.000.

Menurut Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, persoalan ini menjadi tanggung jawab Bank Indonesia (BI) yang bertugas menstabilisasi nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Suporter Timnas Indonesia Tunggu Selebrasi Head High Ole Romeny di GBK, ‘Tegakkan Kepala!’

"BI bersifat independen, lembaga di luar pemerintah. Jadi pemerintah tidak bisa mencampuri urusan moneter, termasuk urusan penentuan suku bunga acuan yang bisa pengaruhi nilai tukar rupiah," tutur Anthony Budiawan, Selasa 25 Maret 2025.

Dia menyoroti pelemahan nilai tukar rupiah yang memang terjadi secara terus menerus sejak rezim Perry Warjiyo.

Sepanjang periode kepemimpinan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, tepatnya sejak bulan Mei 2018 hingga hari ini, nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi dari Rp14.000 per USD menjadi lebih dari Rp16.500 seperti sekarang ini.

Baca Juga: Gandeng Bobon Santoso, dr Richard Lee akan Masak 1000 Ekor Ayam, Balas Konten Rendang Wille Salim di Palembang

Kondisi itu memperlihatkan Bank Indonesia tidak berdaya, bahkan gagal menjaga nilai tukar rupiah supaya tidak tergerus terus menerus.

Ia memprediksi rupiah bisa jebol ke angka Rp17.000 dalam waktu dekat. "Kalau melihat tren melemah terus seperti ini, bahkan rupiah sempat diperdagangkan Rp16.639 per dolar AS di pasar spot pada pagi ini, kurs rupiah cepat atau lambat akan tembus Rp17.000, bahkan bisa lebih buruk dari itu," kata Anthony mengingatkan.

Karena itu, lanjut dia, masyakarat terutama pasar keuangan, kini menunggu BI akan menempuh kebijakan apa guna membentengi kurs rupiah. 

Baca Juga: Bareskrim Buru Pelaku Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo Melalui CCTV

Anthony juga mengkritik klaim fundamental ekonomi Indonesia yang disebut sangat bagus. Jika demikian, seharusnya tak ada alasan rupiah terus melemah.

"Tetapi faktanya nilai tukar rupiah terus melemah: kenapa? Apakah berarti ada salah kebijakan? Hanya Bank Indonesia yang dapat menjelaskannya," pungkasnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X