KONTEKS.CO.ID - Mayoritas ahli setuju bahwa kondisi ekonomi saat ini telah memburuk atau dalam keadaan suram. Kondisi ini terungkap berdasarkan hasil survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI).
LPEM UI telah merilis hasil survei Economic Experts Survey pada Senin, 17 Maret 2025. Dilakukan secara daring dari 14 Februari 2025 hingga 24 Februari 2025.
Hasilnya, mayoritas ahli sebanyak 23 dari 42 (55%), setuju bahwa kondisi ekonomi saat ini telah memburuk dibandingkan dengan tiga bulan yang lalu.
Baca Juga: Bursa Saham Dihentikan Akibat Sentimen Negatif Dalam Negeri, Kondisi RI Balik Seperti Pandemi
Tujuh ahli bahkan menganggap situasi ini jauh lebih buruk, sementara 11 ahli menganggapnya stagnan, dan hanya satu ahli yang melihatnya lebih baik.
Dengan interval kepercayaan rata-rata sebesar 7,71 poin, hasil survei ini menunjukkan pandangan yang umumnya pesimis terhadap kondisi ekonomi Indonesia, menurut para ahli ekonomi.
Survei Ini dilakukan secara independen oleh LPEM FEB UI dan bertujuan untuk menangkap wawasan para ahli mengenai lanskap ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Kondisi Terakhir Mat Solar Sebelum Meninggal, Rieke Diah Pitaloka Ungkap Kesedihannya
Selain itu, untuk memperkuat komitmen institusi ini terhadap diskusi kebijakan yang berbasis informasi dan pengembangan masa depan negara.
Survei ini fokus pada persepsi para ahli mengenai kondisi ekonomi dan sosial saat ini, serta perkembangan kebijakan, dengan membandingkannya dengan periode sebelumnya dan menilai ekspektasi untuk masa depan.
Sampel survei terdiri dari 42 ahli ekonomi yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, lembaga riset, think tank, sektor swasta, dan organisasi multinasional.
Baca Juga: Terduga Anggota TNI Penembak Tiga Polisi saat Gerebek Sabung Ayam Ditangkap
Para responden mewakili berbagai perspektif domestik dan internasional, berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah, serta dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.***
Artikel Terkait
Prabowo Ingin Danantara Jadi Energi Masa Depan, Kekuatan Ekonomi Indonesia
Prabowo: Siapa Bilang Indonesia Gelap? Ekonomi Kita Akan Melesat!
Prabowo Paparkan Kebijakan untuk Indonesia Berdikari Ekonomi, Devisa Hasil Ekspor dan Danantara
Dualisme Kepengurusan Yayasan WR Supratman, Ada yang Minta Royalti Lagu 'Indonesia Raya'
Kian Bengkak, Jumlah Utang Indonesia Kini Sentuh Angka Rp7.007,6 Triliun: Amankah RI?
Bursa Saham Dihentikan Akibat Sentimen Negatif Dalam Negeri, Kondisi RI Balik Seperti Pandemi