dunia

Penembakan Massal di Sekolah, Ulf Kristersson: Ini yang Terburuk Sepanjang Sejarah Swedia!

Rabu, 5 Februari 2025 | 10:59 WIB
Terjadi penembakan massal di sekolah Swedia, 10 orang tewas (shutterstock)

KONTEKS.CO.ID - Sebelas orang terbunuh dalam penembakan massal di sebuah sekolah di Swedia pada Selasa, 4 Februari 2025. Perdana Menteri Swedia bahkan menyebut penembakan massal itu sebagai serangan senjata terburuk sepanjang sejarah Swedia.

Sedikitnya ada 10 orang tewas dalam sebuah penembakan massal di sekolah Swedia.

Pihak berwenang awalnya mengatakan beberapa orang terluka dalam kekerasan di Kampus Risbergska, sebuah sekolah menengah untuk orang dewasa muda di kota Orebro, namun belum melaporkan adanya korban jiwa.

Namun, kepala polisi Orebro, Roberto Eid Forest, kemudian memberikan pernyataan kepada wartawan, ada sekitar 10 orang yang tewas akibat kejadian tersebut.

“Polisi tidak dapat memberikan informasi lebih rinci tentang jumlah tersebut karena banyaknya jumlah korban luka,” ujar Forest, dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu, 5 Februari 2025.

Namun ia belum memberikan rincian mengenai jumlah korban yang terluka.

Baca Juga: Saksi Mata Ungkap Detik-detik Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi

"Ini adalah penembakan massal terburuk dalam sejarah Swedia," kata Perdana Menteri Ulf Kristersson dalam sebuah konferensi pers.

Forest mengatakan polisi belum mengetahui motifnya, tetapi yakin pria bersenjata itu bertindak sendiri.

Polisi tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang identitas atau usia korban yang dibunuh, atau apakah mereka adalah siswa atau guru di sekolah tersebut.

Beberapa media melaporkan tersangka pria bersenjata itu mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri, tetapi polisi tidak mengonfirmasi laporan tersebut.

Kristersson mencatat banyak pertanyaan yang masih belum terjawab.

Baca Juga: 2 dari 8 Korban Tewas Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Teridentifikasi, Ini Identitasnya

"Akan tiba saatnya kita akan mengetahui apa yang terjadi, bagaimana itu bisa terjadi, dan motif apa yang mungkin ada di baliknya," kata Kristersson, mendesak orang-orang untuk tidak berspekulasi.

Halaman:

Tags

Terkini