dunia

Malaysia Akan Kembali Memburu Bangkai Pesawat MH370 Setelah Hilang 10 Tahun

Sabtu, 21 Desember 2024 | 00:15 WIB
Malaysia terus mendorong pencarian atas hilangnya Malaysia Airlines Penerbangan MH370. (CSIRO)

KONTEKS.CO.ID - Pencarian bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 akan memasuki babak kedua. Pemerintahan Anwar Ibrahim telah setuju melakukan pencariannya kembali.

"Malaysia telah setuju untuk melanjutkan pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang," ungkap  Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke, mengutip CNA, Jumat 20 Desember 2024.

Artinya, Malaysia melakukan perburuan kembali setelah lebih dari 10 tahun pesawat itu menghilang dalam salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.

Penerbangan MH370, Boeing 777 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak, menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.

"Tanggung jawab dan kewajiban serta komitmen kami adalah kepada keluarga terdekat," kata Anthony Loke kepada wartawan. "Kami berharap kali ini akan positif, bahwa puing-puing akan ditemukan dan memberikan ketenangan bagi keluarga."

Baca Juga: Waspada, Perayaan Natal 2024 Masih Dibayangi Aksi Terorisme

Jiang Hui -ibunya penumpang MH370- menyambut baik keputusan untuk melanjutkan pencarian. Tetapi mengatakan proses untuk sampai ke sana memakan waktu terlalu lama dan akan lebih baik jika lebih banyak pemain dapat ikut serta.

"Kami berharap Pemerintah Malaysia dapat mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka. Seperti menawarkan sistem penghargaan publik di mana siapa pun dapat berpartisipasi dalam pencarian," sarannya.

Transmisi terakhir MH370 adalah sekitar 40 menit setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pilot menandatangani saat pesawat memasuki wilayah udara Vietnam di atas Teluk Thailand dan segera setelah transpondernya dimatikan.

Radar militer menunjukkan pesawat meninggalkan jalur penerbangannya untuk terbang kembali di atas Malaysia utara. Lalu pesawat ke Laut Andaman sebelum berbelok ke selatan, lalu semua kontak hilang.

Baca Juga: Indofood Jelaskan Latar Belakang Produk Indomie Ditarik Otoritas Pangan Australia

Puing-puing, beberapa dikonfirmasi dan beberapa diyakini berasal dari pesawat, telah terdampar di sepanjang pantai Afrika dan di pulau-pulau di Samudera Hindia.

Loke mengatakan, usulan untuk melanjutkan pencarian di Samudra Hindia bagian selatan datang dari firma eksplorasi Ocean Infinity. Mereka telah melakukan pencarian terakhir untuk pesawat yang berakhir pada tahun 2018 itu.

Sebuah kontrak akan tertandatangani untuk jangka waktu 18 bulan dan firma tersebut akan menerima USD70 juta jika puing-puing yang mereka temukan cukup substansial.

"Pencarian akan berlangsung di dasar laut di area baru seluas 15.000 km persegi," ujar Loke tanpa menyebutkan lokasi pasti area pencarian baru tersebut.

Baca Juga: Thailand Tunggu Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024, tapi Bisa Ditikung Myanmar

"Usulan untuk operasi pencarian oleh Ocean Infinity merupakan usulan yang solid dan layak untuk dipertimbangkan," tukasnya.

Pemerintah mengatakan telah menyetujui usulan Ocean Infinity "pada prinsipnya" pada 13 Desember. Kementerian Transportasi Malaysia berharap dapat menyelesaikan persyaratan kontrak pada awal 2025.

"Pencarian baru akan segera berlanjut setelah kontrak selesai dan tertandatangani oleh kedua belah pihak," tambahnya.

"Mereka telah memberi tahu kami bahwa waktu yang ideal untuk pencarian di perairan yang ditunjuk adalah antara Januari dan April. Kami sedang berupaya menyelesaikan kesepakatan secepat mungkin," pungkas Loke. ***

Tags

Terkini