dunia

Pemberontak Kuasai Suriah, Presiden Assad Ngacir Tinggalkan Damaskus Entah ke Mana

Minggu, 8 Desember 2024 | 13:15 WIB
Pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menguasai Ibu Kota Suriah, Damaskus. Foto: Tangkapan layar X

KONTEKS.CO.ID - Perang saudara di Suriah memasuki babak baru. Presiden Bashar al-Assad terlaporkan melarikan diri dengan tujuan yang jelas.

Presiden Bashar al-Assad meninggalkan Damaskus saat pejuang oposisi atau pemberontak memasuki ibu kota. Kedatangan mereka tersambut oleh orang-orang yang berhamburan ke jalan-jalan dan alun-alun untuk merayakan kemenangan itu.

Pejuang telah memasuki jantung Damaskus dan mendeklarasikan "era baru" yang bebas dari balas dendam. Opoisi mengundang warga Suriah di luar negeri untuk kembali.

Hadi al-Bahra, yang memimpin koalisi oposisi politik Suriah di luar negeri, mendeklarasikan Damaskus "bebas dari al-Assad". Ia pun memberi selamat kepada rakyat Suriah.

Al Jazeera, Minggu 8 Desember 2024, melaporkan, Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali, menyatakan ia tetap berada di rumahnya. Ia bersedia bekerja sama dengan oposisi dan ingin memastikan lembaga publik terus berfungsi.

Pada saat yang sama, Abu Mohamed al-Julani, kepala kelompok pejuang utama Hayat Tahrir al-Sham (HTS), telah memerintahkan pejuang untuk tidak menyerang lembaga dan layanan publik mana pun.

Perayaan Kebebasan Berakhirnya Perang Suriah


Saksi mata melaporkan kegembiraan di Damaskus, dengan teriakan "Kebebasan! Kebebasan!”. Saat warga Suriah merayakan berakhirnya lebih dari 50 tahun kekuasaan Bashar al-Assad dan ayahnya Hafez.

Para pejuang membebaskan para tahanan di Penjara Sednaya di utara Damaskus. Seperti yang telah mereka lakukan di kota-kota lain yang telah mereka rebut selama kemajuan kilat mereka selama sekitar 10 hari terakhir.

Para prajurit dilaporkan telah menjatuhkan senjata mereka di hadapan para pejuang pemberontak yang maju. Pada Minggu pagi, komando militer mengonfirmasi bahwa kekuasaan al-Assad telah berakhir, Reuters melaporkan.

Adegan perayaan yang sama telah terlihat hanya beberapa jam sebelumnya saat para pejuang memasuki dan menguasai Kota Homs. Yang dapat tertempuh dua jam perjalanan ke utara Damaskus, dengan sedikit atau tanpa perlawanan.

Lokasi strategis Homs berarti setelah para pejuang pemberontak menguasainya, mereka telah memutus hubungan antara ibu kota dan benteng pesisir al-Assad di Lattakia dan Tartus. ***

Tags

Terkini