KONTEKS.CO.ID - Rakyat Amerika Serikat, hari ini Selasa 5 November 2024, memberikan hak suaranya pada Hari Pemilihan (Pemilu) 2024.
Namun para pejabat setempat meminta kesabaran mereka untuk mengetahui siapa pemenang dari Pemilu AS 2024. Sebab perolehan suara bakal sangat ketat. Bahkan bisa memakan waktu berhari-hari untuk mengetahui siapa yang menang.
Di bawah sistem AS, warga negara tidak memilih pemimpin mereka secara langsung. Sebaliknya, surat suara mereka memilih 538 anggota kelompok yang disebut Electoral College, yang kemudian memilih presiden dan wakil presiden.
Setiap negara bagian memberikan suara Electoral College untuk kandidat yang memenangkan suara terbanyak. Negara bagian yang lebih besar, dengan lebih banyak perwakilan di Kongres AS, mendapatkan bagian yang lebih besar dari 538 suara Electoral College yang ditawarkan.
Wakil Presiden Demokrat, Kamala Harris, dan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump, akan bersaing untuk mendapatkan 270 suara yang sangat penting guna mendorong mereka melewati batas tengah dan menjamin kunci menuju Ruang Oval Gedung Putih.
Namun, dengan persaingan tahun ini yang semakin ketat, para ahli menunjukkan adanya risiko penundaan dan komplikasi yang meningkat. Seperti gugatan hukum atas penghitungan suara.
Sekitar 81 juta orang telah memberikan suara sebelum hari Selasa, lebih dari setengah dari total surat suara yang diberikan pada tahun 2020.
Berapa Lama Penghitungan Suara Pemilu AS 2024?
Pemungutan suara pertama tertutup pada pukul 6 sore Waktu Bagian Timur (06.00 WB). Tetapi jika persaingannya ketat, perlu waktu berhari-hari sebelum pemenang terproyeksikan.
Pada 2020, media AS menyatakan kandidat Demokrat Joe Biden sebagai pemenang pada tanggal 7 November. Meskipun pemungutan suara sudah tertutup empat hari sebelumnya.
Pada 2016 dan 2012, pemilih memiliki waktu tunggu yang lebih singkat.
Setelah suara pemilih berikan, pejabat pemilihan setempat, yang mungkin tertunjuk atau terpilih, memproses dan menghitungnya. Metode penghitungan bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Banyak negara bagian telah mengubah UU Pemilu untuk memungkinkan suara melalui pos atau luar negeri terpersiapkan untuk penghitungan sebelum Hari Pemilihan. Walaupun Pennsylvania dan Wisconsin belum membuat perubahan serupa.
Keduanya merupakan medan pertempuran yang dapat menguntungkan salah satu pihak. Dengan surat suara yang dikirim lewat pos tidak terizinkan untuk terproses hingga 5 November, hal ini dapat memperlambat penghitungan.
Penghitungan suara yang sangat ketat juga dapat memicu penghitungan ulang.
Daripada menunggu pemenang otoritas setempat umumkan, media berita AS mengumumkan hasil pemilihan berdasarkan apa yang mereka lihat dalam pemungutan suara.
Namun, proses ini tidak resmi dan hasilnya masih harus tersertifikasi di tingkat negara bagian, dengan setiap surat suara terperhitungkan.
Batas waktu bagi negara bagian untuk mengesahkan hasil mereka adalah 11 Desember. Dan setiap elektor yang tertunjuk di setiap negara bagian kemudian memberikan suara mereka untuk kandidat yang menang dalam suara terbanyaknya.
Pada tanggal 25 Desember, sertifikat elektoral setiap negara bagian harus Presiden Senat terima, yang juga Wakil Presiden AS, Kamala Harris.
Pada 6 Januari, Kongres menghitung dan mengonfirmasi hasilnya, sebelum presiden baru terlantik pada 20 Januari 2025. ***