KONTEKS.CO.ID - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mendapat penghargaan dari negara-negara Arab. Mereka memberikan penghargaan ini atas kepemimpinan Indonesia dalam isu Palestina.
Duta Besar Palestina, Zuhair S.M. AlShun dan perwakilan dari Kedutaan Besar Negara-negara Arab menyampaikan penghargaan itu dalam kunjungan ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa 2 April 2024 lalu.
“Seluruh rakyat Indonesia terlibat dalam mendukung perjuangan Palestina. Saya hargai keaktifan Anda di berbagai organisasi internasional dalam memperjuangkan Palestina," kata Dubes AlShun.
Hadir dalam pertemuan itu perwakilan negara-negara Arab. Di antaranya tujuh Duta Besar dari Palestina, Yordania, Arab Saudi, Aljazair, Suriah, Oman, dan Mesir.
Selain itu juga hadir 13 perwakilan dari kedutaan besar. Di antaranya Bahrain, Mauritania, Yaman, Libanon, PEA, Irak, Libia, Qatar, Kuwait, Tunisia, Sudan, Somalia, dan Maroko.
Selama ini, para Duta Besar memperhatikan dengan seksama semua langkah yang telah Indonesia lakukan untuk isu Palestina.
Dalam kunjungan yang berlangsung lebih dari 1 jam itu, para tokoh negara itu juga terlibat pembicaraan terkait perkembangan Palestina terutama di Gaza.
Fokus Indonesia terkait Isu Palestina
Menlu Retno juga menekankan pentingnya kesatuan sikap dan posisi dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Semua pihak memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung Palestina.
"Untuk itu, Indonesia dan negara-negara Arab dapat fokus pada tiga hal utama," katanya.
Pertama, memastikan implementasi Resolusi 2728 (2024) yang memuat isu gencatan senjata.
“Indonesia menyambut baik Resolusi tersebut. Namun demikian kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan Resolusi tersebut dapat diimplementasikan dan dihormati oleh Israel", kata Menlu Retno.
Lebih lanjut, Menlu menyampaikan, sudah banyak Resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Palestina.
Jika Resolusi-resolusi tersebut terimplementasikan, situasi Palestina tidak akan seperti saat ini.
Menlu pun menyayangkan Israel tetap melanjutkan serangannya meski resolusi 2728 tersebut keluar.
Kedua, mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB. Menlu menegaskan, Indonesia mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Dia pun mengajak para Duta Besar agar negaranya juga melakukan hal yang sama.
Terakhir, mendukung upaya untuk menyelamatkan UNRWA.
UNRWA merupakan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East atau Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat.
Menurut Retno, peran UNRWA dalam membantu pengungsi Palestina sangat penting.
Menlu pun mengapresiasi negara-negara yang telah memutuskan untuk kembali memberikan dukungan keuangan, setelah keputusan sebelumnya telah menangguhkannya.
Di kesempatan yang sama, Menlu juga mengecam serangan Israel atas gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus.
Aksi tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional yang jelas mengatur bahwa fasilitas diplomatik harus terlindungi.***