KONTEKS.CO.ID - Hamas membantah menerima tawaran Israel untuk gencatan senjata selama dua bulan. Pasalnya, Hamas ingin gencatan senjata itu berlaku penuh dan komprehensif bukan sementara.
Seorang petugas media untuk kelompok perlawanan Palestina, kepada Anadolu pada Senin, 22 Januari 2024 mengatakan, Hamas bahkan belum menerima proposal gencatan senjata selama dua bulan di Gaza melalui mediator.
Sebelumnya situs berita Axios yang berbasis di AS yang mengutip dua pejabat Israel mengatakan, negara Zionis itu menawarkan proposal melalui mediator Qatar dan Mesir ke Hamas.
Proposal itu mencakup jeda hingga dua bulan dalam pertempuran sebagai bagian dari kesepakatan multi-fase.
Termasuk di dalamnya, ada pembebasan dari seluruh sandera yang tersisa yang ditahan di Gaza.
[irp posts="227442" ]
Walid Kilani, juru bicara media Hamas di Lebanon, mengatakan, tawaran itu terlihat di platform media tetapi kelompoknya belum menerimanya secara resmi.
"Syarat utama Hamas adalah gencatan senjata penuh dan komprehensif, bukan gencatan senjata sementara,” katanya.
Kilani menambahkan, jika Israel menyetujui syarat ini, maka bisa terjadi pembicaraan pertukaran tahanan secara bertahap.
Israel memperkirakan Hamas telah menahan 136 warga Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Sementara Hamas menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel. Sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan warga Israel yang ditahan.***