dunia

Kamp Pengungsi Rohinya di Bangladesh Terbakar, 7.000 Orang Kehilangan Tempat Tinggal

Senin, 8 Januari 2024 | 14:50 WIB
Kebakaran melanda kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh. (Foto: Tangkapan layar X/@ashoswai)

KONTEKS.CO.ID - Kebakaran melanda kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh. Akibatnya 7.000 warga Rohingya kehilangan tempat tinggal.

Api itu melahap Kamp 5 di Cox's Bazar, sebuah distrik perbatasan dengan Myanmar pada Minggu, 7 Januari 2024 dini hari.

Sebanyak 800 tempat penampungan Rohingya hangus terbakar.

Petugas pemadam kebakaran dan relawan Rohingya berhasil mengendalikan api sesaat sebelum pukul 01.00 waktu setempat.

"Selain rumah, beberapa fasilitas lain seperti pusat pembelajaran juga hancur," kata Komisaris Bantuan dan Repatriasi Pengungsi Bangladesh di Cox's Bazar, Mohammed Mizanur Rahman.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

[irp posts="222389" ]

UNHCR, badan pengungsi PBB, menambahkan, sekitar 120 fasilitas, termasuk masjid dan pusat kesehatan rusak.

Sementara itu penyebab kebakaran saat ini masih simpang siur.

"Pemerintah meyakinkan kami, mereka akan menggelar penyelidikan,” kata UNHCR.

Wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang menangani pengungsi, Mohammad Shamsud Douza, mengatakan pihanya telah membuat semua pengaturan.

"Mereka diberi makanan dan tempat penampungan sementara,” katanya.

Hampir satu juta anggota minoritas Muslim dari Myanmar tinggal di kamp-kamp yang terbuat dari bambu dan plastik di distrik perbatasan Cox's Bazar di Bangladesh.

[irp posts="219459" ]

Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar pada tahun 2017.

Kebakaran sering terjadi di kamp-kamp yang penuh sesak dengan bangunan-bangunan darurat.

Api besar mengamuk pada bulan Maret 2021 dan menewaskan sedikitnya 15 pengungsi dan menghancurkan lebih dari 10.000 rumah.

Tahun lalu, sekitar 12.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah hampir 2.800 tempat penampungan dan lebih dari 90 fasilitas termasuk rumah sakit dan pusat pembelajaran hancur dalam kebakaran.

Investigasi yang dibentuk oleh panel tersebut menyebutnya kebakaran tersebut sebagai tindakan sabotase yang direncanakan.***

Tags

Terkini