dunia

Ini Deretan Senjata yang Dipasok NATO ke Ukraina Selama Setahun Perang Rusia-Ukraina

Kamis, 23 Februari 2023 | 11:01 WIB
Ini deretan senjata yang dipasok NATO ke Ukraina selama setahun perang Rusia-Ukraina (Foto: TASS)

KONTEKS.CO.ID – Ini deretan senjata yang dipasok NATO ke Ukraina selama setahun perang Rusia-Ukraina telah diketahui. Simak selengkapnya.


Ini deretan senjata yang dipasok NATO ke Ukraina selama setahun perang Rusia-Ukraina menarik untuk diketahui dan mungkin masih banyak orang yang belum tahu.


Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada 24 Februari 2022, negara-negara anggota NATO telah mengirimkan baik senjata konvensional maupun peralatan dan persenjataan yang lebih canggih ke Ukraina.


Rudal anti-tank Javelin, sementara itu, menunjukkan kekuatan senjata yang relatif murah untuk meratakan medan perang yang tidak seimbang antara Rusia Vs Ukraina.


Dan pada Juli 2022, ketika Ukraina menerjunkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) – rudal yang dipandu GPS dengan akurasi tinggi pada jarak 80 km – itu bekerja dengan baik kala menghancurkan depot amunisi artileri serta kendaraan lapis baja Rusia.


“Ketakutan kami pada awal perang adalah bahwa pasukan Putin yang tangguh akan menguasai Ukraina, tetapi ini tidak terjadi,” ulas Andreas Iliopoulos, seorang letnan jenderal yang baru saja pensiun sebagai wakil komandan Angkata Darat Yunani.


“Javelin dan senjata serupa lainnya memusnahkan tank. Itu jenis perang baru. Kami tidak bisa memprediksi itu,” katanya kepada Al Jazeera.


Angka korban tank setelah satu tahun pertempuran menunjukkan betapa mematikannya senjata ini telah terbukti.


Pada saat penulisan, penghitungan yang terdokumentasi saat ini dari lapis baja Rusia yang hancur mencapai 5.924, dimana 1.038 adalah tank.


Sedangkan Ukraina telah kehilangan 1.895 lapis baja, dengan 279 di antaranya adalah tank.


Iliopoulos percaya ini adalah awal dari tren baru dalam peperangan.


“Tank tempur sudah selesai dalam hal pengaruh yang digunakannya. Pertempuran besar yang melibatkan formasi tank tidak akan terjadi lagi,” katanya.


Ukraina tampaknya telah mempercepat tren yang terlihat sebelumnya. Yang lain memperingatkan agar tidak mendiskon tank, menempatkan kegagalan Rusia pada perintah yang buruk.


“Tank sebagai sebuah konsep harus menjadi bagian dari operasi senjata gabungan, yang berarti mereka harus bekerja dalam kombinasi dengan artileri dan dukungan udara, pengintaian dan artileri,” kata Chris Yates, pensiunan komandan tank yang bertempur di perang Teluk kedua.

Halaman:

Tags

Terkini