KONTEKS.CO.ID – Uni Eropa berharap agar isu pemulihan Ukraina dapat menjadi agenda pemerintah Indonesia dalam KTT G20 di Bali pada November mendatang. Hal tersebut dinyatakan kanselir Jerman Olaf Scholz.
"Sekarang adalah saatnya untuk membahas seperti apa masa depan Ukraina dan bagaimana itu harus dibiayai. Kami di sini hari ini untuk mempertimbangkan bagaimana mengamankan dan mempertahankan pendanaan untuk rekonstruksi dan modernisasi Ukraina selama bertahun-tahun dan dekade mendatang," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz pada pembukaan konferensi internasional tentang pemulihan Ukraina di Berlin pada Selasa 25 Oktober 2022.
Uni Eropa (UE) tengah merancang marshall plan kedua untuk Ukraina agar negara termiskin di Eropa ini dapat pulih. "Ini tidak lain adalah penciptaan Marshall Plan baru untuk abad ke-21 - tugas untuk generasi yang harus dimulai sekarang," Scholz menekankan.
Pada saat yang sama, ia menggambarkan sebagai "keputusan geopolitik yang tepat" dukungan Uni Eropa untuk Kiev. Selain itu, Scholz meyakinkan bahwa dukungan Barat untuk Ukraina akan berlangsung selama diperlukan, termasuk pasokan sistem pertahanan udara.
Uni Eropa akan mengalokasikan €1 miliar ke Ukraina dalam bantuan darurat serta 400 generator tenaga listrik untuk segera memulai kembali pasokan listrik, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
"Rusia menargetkan infrastruktur sipil, khususnya energi."
"Jadi kami bekerja sama dengan Ukraina untuk memperbaiki infrastruktur ini sekarang dengan bantuan darurat € 1 miliar. Kami juga telah menyediakan 400 pembangkit listrik sejauh ini ...," katanya.