KONTEKS.CO.ID - Kesehariannya Ratu Elizabeth II memiliki kesibukan luar biasa dalam kegiatan sosial dan sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun di Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9) setelah kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Ratu telah menjadi kepala negara untuk 15 perdana menteri Inggris, dimulai dari Winston Churcill. Ia melewati masa masa suram Inggris saat Perang Dunia II dan bahkan dirinya menolak mengungsi, walau salah satu bagian istana Buckingham kena hantaman bom Jerman.
Pekerjaan sosial yang Elizabeth geluti bersama anggota keluarga kerajaan lainnya, terhitung lebih dari 600 badan amal di Inggris dan Persemakmuran dan memberikan badan amal tersebut suara dan dukungan. Beliau juga merupakan Kepala Gereja Anglikan sekuler, salah satu yang tumbuh paling cepat di dunia.
Lahir pada April 1926, Elizabeth Mary Alexandra menjadi Ratu Elizabeth II pada 6 Februari 1952. Ia menjadi raja selama 70 tahun, paling lama memerintah dalam sejarah Inggris dan negara-negara konstituennya.
Dalam periode tersebut, selama lebih dari tujuh dekade, ia mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaannya sebagai Kepala Negara Inggris dan empat belas negara berdaulat lainnya (Antigua dan Barbuda, Australia, Bahama, Belize, Kanada, Grenada, Jamaika, Selandia Baru, Papua Baru). Guinea, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Kepulauan Solomon, Tuvalu). ****
Sumber: Pravda