KONTEKS.CO.ID - Eropa meminta lebih banyak gas alam dari Azerbaijan dengan tujuan menggandakan volume pasokan saat ini yang diimpor ke benua itu dari pipa koridor gas Selatan.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Ia mencatat mitra Eropanya sedang mengevaluasi opsi dan rencana baru untuk meningkatkan pasokan gas Azerbaijan ke konsumen di Eropa.
Namun langkah seperti itu akan membutuhkan investasi tambahan dan kesepakatan antara para pemegang saham.
“Tapi, situasinya … sangat baru. Oleh karena itu, tidak ada yang siap untuk itu, dan semua proyek energi kami, termasuk transportasi gas alam, didasarkan pada kontrak yang ada. Kami menandatangani kontrak dengan perusahaan-perusahaan Eropa, yang membeli gas kami, bertahun-tahun yang lalu, dan kemudian kami berinvestasi dalam jaringan pipa dan mulai memasok gas ke Eropa hanya satu setengah tahun yang lalu,” kata Aliyev dalam sebuah wawancara dengan surat kabar il Sole 24 Ore, pada minggu ini.
Aliyev menggambarkan penggandaan ekspor gas alam ke Eropa sebagai prioritas dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Baku pada bulan Juli lalu, yang bertujuan untuk mencari jalan baru untuk meningkatkan produksi di negara bekas satelit Uni Sovyet ini dalam jangka pendek. Azerbaijan saat ini memiliki kontrak aktif dengan tiga negara Eropa - Italia, Yunani dan Bulgaria. Menurut Aliyev saat ini ia melihat meningkatnya permintaan dari negara-negara Eropa lainnya. Faktor-faktor tersebut menambah momentum di balik jalur pipa Ionic-Adriatic tujuan Balkan dan interkonektor Yunani-Bulgaria, yang akan segera diresmikan.
“Potensinya, kita bisa meningkatkan pasokan ke Eropa bahkan lebih dari 20 miliar meter kubik. Tapi, kita juga harus memahami bahwa Eropa bukan satu-satunya tujuan kita. Kami memasok Turki dengan angka persis seperti Italia – sekitar 10 miliar meter kubik dan permintaan di pasar Turki juga terus meningkat. Kami suplai ke Georgia, meski pasarnya tidak besar, tapi tetap saja,” jelasnya.