dunia

Lautan Massa Lepas Sharif Osman Hadi, Simbol Perlawanan Mahasiswa Bangladesh, Wafat di Singapura Usai Ditembak

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:33 WIB
Lautan massa di pemakaman Sharif Osman Hadi di Dhaka. (X @AbhimanyuManjh5)

 

KONTEKS.CO.ID - Puluhan ribu orang memadati South Plaza Gedung Parlemen Bangladesh pada Sabtu 20 Desember 2025 untuk menghadiri pemakaman Sharif Osman Hadi, aktivis muda yang dikenal sebagai pemimpin pemberontakan mahasiswa 2024.

Lautan pelayat tumpah ruah sejak pagi, menjadikan prosesi pemakaman itu salah satu yang terbesar dalam sejarah gerakan sipil Bangladesh.

Osman Hadi dimakamkan di samping penyair nasional Bangladesh, Kazi Nazrul Islam, sebagai simbol penghormatan negara atas perjuangan dan pengabdiannya.

Baca Juga: Judol Anjlok 57 Persen Sepanjang 2025, Klaim Pemerintah Dipertanyakan Netizen: Efek Bom Judi Thailand?

Sharif Osman Hadi meninggal dunia pada Kamis, 18 Desember 2025 di Rumah Sakit Umum Singapura akibat luka tembak yang dideritanya dalam upaya pembunuhan di Dhaka, sepekan sebelumnya.

Kepergian Hadi memicu gelombang unjuk rasa selama dua hari di berbagai wilayah Bangladesh.

Aksi massa sempat memanas sebelum akhirnya mereda. Pemerintah kemudian menetapkan hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi tokoh muda tersebut.

Baca Juga: My Chemical Romance Batal Tampil di Hammersonic 2026, Ganti Konser Tunggal MCR di JIS, Cek Harga Tiket dan Refund

Biodata Sharif Osman Hadi: Figur Sentral Gerakan Mahasiswa

Sharif Osman Hadi berusia 32 tahun dan dikenal sebagai salah satu motor utama pemberontakan mahasiswa Bangladesh pada 2024.

Ia menjabat juru bicara Inquilab Mancha atau Platform for Revolution, kelompok yang vokal mendorong reformasi politik dan perubahan struktural di negara itu.

Tak hanya aktif di jalanan, Hadi juga bersiap masuk ke jalur politik formal. Ia direncanakan maju sebagai calon anggota parlemen dari daerah pemilihan Dhaka-8 (Bijoynagar) pada pemilu yang diperkirakan berlangsung Februari 2026.

Sharif Osman Hadi kerap melontarkan kritik tajam terhadap pengaruh India dalam politik domestik Bangladesh, terutama setelah mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina melarikan diri ke negara tersebut pascapemberontakan tahun lalu.

Baca Juga: Polri Rombak Besar-Besaran: Kapolres Jakpus dan Jaksel Diganti, Total 1.086 Personel Dimutasi

Halaman:

Tags

Terkini