KONTEKS.CO.ID - Antusiasme diaspora mewarnai lobi hotel tempat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menginap di Kota Gyeongju, Republik Korea, Kamis, 30 Oktober 2025 malam.
Malam itu, puluhan diaspora Indonesia berbondong-bondong datang hanya untuk menyambut langsung sang Kepala Negara yang tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025.
Tidak hanya masyarakat biasa, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih juga tampak hadir menyambut Presiden, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Mereka lebih dulu tiba di Gyeongju untuk mempersiapkan agenda APEC yang padat.
Bagi Wilson Purba, editor sekaligus social media specialist di lembaga penyiaran Korea Broadcasting System (KBS), kehadiran Presiden Prabowo di Negeri Ginseng menjadi momen yang sulit dilupakan.
“Jujur senang banget, karena ini kan APEC jadi momen dari para pemimpin negara untuk bertemu, ya, bahkan gak hanya pemimpin negara tapi juga para pebisnis-pebisnis dari seluruh dunia gitu. Aku harap dengan kehadiran Pak Prabowo ke sini, ini bisa membuka hal baru bagi Indonesia, entah itu kerja sama bilateral atau peluang pasar baru,” ujarnya antusias, melansir laman Setpres RI.
Wilson yang telah bekerja di Seoul selama enam bulan menilai, penyelenggaraan KTT APEC di kota kecil seperti Gyeongju menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia.
Ia kagum pada cara pemerintah Korea menggerakkan seluruh warganya untuk mendukung agenda internasional berskala besar.
“Kalau untuk aku sih berharapnya Pak Prabowo bisa membawa Indonesia lagi untuk maju lagi ya. Semoga harapannya dengan 4 tahun lagi Pak Prabowo memimpin Indonesia, ini bisa membuat masyarakat lebih sejahtera,” tambahnya penuh harap.
Baca Juga: Prabowo Mendadak Bertemu Empat Mata dengan Dasco di Widya Chandra, Bahas Apa?
Sementara itu, Muhammad Edi Suswanto, pengusaha kuliner asal Tegal yang sudah tujuh tahun merantau di Korea, mengaku tak menyangka bisa bertemu langsung dengan Presiden. Ia dikenal di kalangan diaspora sebagai pemilik warung bakso populer di kawasan industri.
“Pertama saya dapat kabar itu sangat speechless. Sungguh sangat kaget dan sangat senang sekali,” ujarnya dengan mata berbinar.
Sebagai perwakilan komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI), Edi menilai kebijakan pemerintah saat ini semakin berpihak kepada tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Ia pun menyampaikan pesan sederhana namun bermakna.