Hal ini terjadi setelah Harris tidak menutup kemungkinan untuk mencalonkan diri lagi pada tahun 2028 dalam sebuah wawancara di atas panggung dengan jurnalis Kara Swisher awal bulan ini.
Ketika ditanya apakah ia akan mencalonkan diri lagi, Harris menjawab, "Mungkin. Mungkin tidak." Ia juga menggambarkan dirinya sebagai kandidat paling memenuhi syarat yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden.
"Beberapa orang bahkan mengatakan saya adalah kandidat paling memenuhi syarat yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden," ujarnya baru-baru ini, yang disambut tepuk tangan meriah.
Ia menambahkan bahwa dirinya hanya mengatakan fakta.
Namun dalam memoar barunya, 107 Days, Harris mengindikasikan bahwa ia tidak memiliki rencana langsung untuk mengejar jabatan politik besar lainnya.
Baca Juga: Tuan Rumah Kuasai Final wondr by BNI Indonesia Masters 2025, Pastikan Gelar Juara Ganda Putri!
"Saya tidak akan lagi duduk di Washington DC dalam kemegahan kantor seremonial. Saya akan bersama rakyat, di kota-kota dan komunitas-komunitas di mana saya dapat mendengarkan gagasan mereka tentang bagaimana kita membangun kembali kepercayaan, empati, dan pemerintahan yang sesuai dengan cita-cita negara ini," tulisnya.
Mantan wakil presiden tersebut telah melewatkan kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai gubernur California, meskipun jajak pendapat menunjukkan peluang keberhasilannya yang kuat.
Prediksi Harris tentang Donald Trump Terbukti
Di tempat lain dalam wawancaranya dengan BBC, Harris juga merenungkan peringatan-peringatannya sebelumnya tentang Trump.
Sebelum Pemilu 2024, Harris mengeluarkan beberapa peringatan tentang potensi bahaya Kepresidenan Trump yang kedua.
Ia mencirikan Trump sebagai ancaman bagi demokrasi Amerika, menyebutnya tidak stabil, terobsesi dengan balas dendam, dipenuhi keluhan, dan menginginkan kekuasaan yang tak terkendali.
Piaknya menekankan bahwa memilih Trump lagi akan menjadi risiko besar bagi Amerika dan kesalahan serius yang menyoroti kecenderungan otoriter dan retorikanya yang memecah belah.
Kini, peringatan-peringatannya tentang Trump benar adanya. Harris menyoroti penangguhan pembawa acara larut malam Jimmy Kimmel oleh ABC, menyusul lelucon tentang reaksi Partai Republik terhadap kematian influencer sayap kanan Charlie Kirk.
Harris mencatat bahwa Trump merayakan pemecatan Kimmel setelah regulator yang ditunjuk Trump menekan penyiar tersebut. ***