KONTEKS.CO.ID - Rekaman audio terbaru Presiden AS Donald Trump viral di dunia. Suara rekaman mengungkap Trum mengancam akan mengebom Moskow dan Beijing.
Dalam potongan klip suara Donald Trump yang dibagikan oleh CNN, sumber suara dilaporkan berasal dari acara penggalangan dana pribadi yang diadakan di New York dan Florida pada 2024.
Dalam rekaman, Trump terdengar mengklaim telah mengeluarkan peringatan keras kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di tengah situasi geopolitik yang menegangkan.
Baca Juga: 25 Jenderal TNI AD Naik Pangkat Serentak, Nilai Integritas Jadi Tantangan
'Bom Moskow, Bom Beijing'
Menurut rekaman audio tersebut, Trump mengklaim telah memperingatkan Putin agar tidak menginvasi Ukraina dengan mengancam akan mengebom Moskow.
"Dengan Putin, saya berkata, 'Jika Anda masuk ke Ukraina, saya akan mengebom Moskow. Saya tidak punya pilihan,'" kata suara dalam rekaman yang diduga Trump, mengutip Financial Express, Kamis 10 Juli 2025.
Ia juga menggambarkan percakapan serupa dengan Xi Jinping. Trump mengklaim dirinya memperingatkan Presiden China bahwa setiap langkah terkait Taiwan akan mengakibatkan Beijing dibom.
Baca Juga: Panduan Lengkap Bayar Denda BPJS Kesehatan 2025, Cepat Aktif Lagi
Trump menambahkan, kedua pemimpin tersebut "terkejut" oleh ancaman tersebut. Namun ia menyebut keduanya hanya mempercayai ancamannya 10%.
Menurut dia, angka 10% sudah cukup. "Faktanya, 5 persen juga tidak masalah," katanya dalam rekaman tersebut.
Audio dilaporkan berasal dari acara donor swasta dan diperoleh oleh jurnalis Josh Dawsey, Tyler Pager, dan Isaac Arnsdorf, penulis buku "2024: How Trump Retook the White House and the Democrats Lost America".
Baca Juga: Prabowo: Indonesia dan Brasil Bangun Sistem Rudal dan Kapal Selam Canggih
Komentar Trump tampaknya merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang lebih kuat di panggung dunia, yang membedakan sikap kebijakan luar negerinya dengan Presiden Joe Biden.
Pada saat rekaman tersebut, Trump sedang mendekati para donor dari Partai Republik dan mempromosikan kapasitasnya untuk mencegah konflik global.
Perubahan Nada Terhadap Putin
Menariknya, rekaman tersebut muncul tepat ketika Trump secara terbuka mengkritik Putin atas perang di Ukraina—sebuah perubahan dari posisinya sebelumnya.
Baca Juga: Spesifikasi AC Bagus, Wajib Diperhatikan Sebelum Membeli
"Dia membunuh terlalu banyak orang, jadi kami mengirim beberapa senjata pertahanan ke Ukraina dan saya telah menyetujuinya," kata Trump baru-baru ini, membela keputusannya untuk mendukung upaya Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Kemunculan rekaman ini muncul di tengah kembalinya klaim Trump bahwa ia menjadi penengah perdamaian di beberapa titik konflik internasional, termasuk ketegangan antara India dan Pakistan serta konflik Kongo-Rwanda.
Meskipun klaim-klaim ini masih kontroversial dan sebagian besar belum terverifikasi, klaim-klaim ini sejalan dengan narasinya yang lebih luas tentang perannya sebagai pasukan penjaga perdamaian di panggung global—seseorang yang tidak takut menggunakan ancaman untuk mencapai hasil diplomatik. ***