dunia

James Webb Temukan Galaksi Kuno yang Nyalakan Lampu Alam Semesta

Jumat, 28 Maret 2025 | 05:30 WIB
Galaksi. (unsplash.com)

Galaksi JADES-GS-z13-1 menunjukkan bukti bahwa reionisasi mungkin terjadi lebih awal dari yang diperkirakan.

Para ilmuwan mendeteksi gelembung besar hidrogen terionisasi yang mengelilingi galaksi ini, tanda bahwa ia telah mulai memancarkan cahaya yang dapat menembus alam semesta awal.

"Banyak pengukuran menetapkan bahwa reionisasi baru selesai saat alam semesta berusia sekitar satu miliar tahun. Namun, galaksi ini sudah menunjukkan bukti reionisasi sekitar 700 juta tahun lebih awal, yang berarti ia mungkin termasuk yang pertama ‘menyalakan lampu’ di kosmos," kata Witstok.

Baca Juga: Siap-Siap Macet Parah, 955 Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta!

Teka-teki Lubang Hitam Supermasif

Para peneliti masih mencari tahu sumber radiasi ultraviolet yang kuat dari JADES-GS-z13-1. Ada dua kemungkinan utama:

  1. Pembentukan bintang yang sangat intens di inti galaksi.
  2. Lubang hitam supermasif yang sedang tumbuh dan melahap material di sekitarnya.

Atau bisa jadi kombinasi dari keduanya. Jika lubang hitam supermasif memang sudah ada di galaksi ini, maka para ilmuwan harus merevisi teori mereka tentang kapan dan bagaimana lubang hitam raksasa terbentuk di alam semesta awal.

Lebih Kecil dari Bima Sakti, Tapi Berpengaruh Besar

JADES-GS-z13-1 berukuran sekitar 230 tahun cahaya lebarnya, jauh lebih kecil dibanding Bima Sakti, yang lebarnya mencapai 100.000 tahun cahaya.

Meski kecil, galaksi ini berperan penting dalam memahami bagaimana alam semesta berkembang dari kegelapan menjadi terang.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2025: AAUI Sebut 4 Asuransi Wajib untuk Perlindungan Maksimal

Teleskop James Webb, yang mulai beroperasi pada 2023, telah menemukan empat galaksi lain yang lebih tua dari JADES-GS-z13-1, termasuk pemegang rekor saat ini yang berasal 294 juta tahun setelah Big Bang.

Namun, galaksi-galaksi itu belum menunjukkan tanda-tanda reionisasi seperti JADES-GS-z13-1.

Temuan ini memberi petunjuk penting bahwa proses reionisasi mungkin dimulai lebih awal dari perkiraan sebelumnya, membawa para ilmuwan selangkah lebih dekat dalam mengungkap misteri fajar kosmik dan bagaimana alam semesta pertama kali bersinar. ***

Halaman:

Tags

Terkini