KONTEKS.CO.ID - Seorang tentara Prancis ditikam di luar stasiun kereta api Gare de l’Est, Paris. Beruntung pelaku berhasil ditangkap pihak berwenang.
Penikaman terjadi pada Senin, 15 Juli 2024 atau 11 hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade 2024.
Tentara yang menjadi korban serangan ini mengalami cedera pada tulang belikat dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Cedera yang tentara alami tidak mengancam nyawa. Meski demikian, insiden ini memicu kekhawatiran mengenai keamanan di ibu kota Prancis jelang perhelatan olahraga internasional.
"Motif serangan ini masih dalam penyelidikan," kata kantor kejaksaan Paris dalam sebuah pernyataan.
Investigasi terhadap percobaan pembunuhan telah dibuka, dan identitas tersangka telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Namun, pada tahap ini, kantor kejaksaan kontraterorisme nasional tidak mencurigai terorisme sebagai motif serangan.
Korban merupakan bagian dari Pasukan Sentinelle, sebuah unit yang dibentuk untuk menjaga keamanan dalam negeri Prancis setelah serangkaian serangan ekstremis Islam yang mematikan pada tahun 2015.
"Tentara di Pasukan Sentinelle telah menjadi target serangan di masa lalu," kata Menteri Dalam Negeri, Gérald Darmanin di platform media sosial X.
Dia juga menambahkan, tentara tersebut sedang berpatroli di stasiun kereta Gare de l’Est ketika insiden terjadi.
Paris saat ini berada dalam kondisi siaga keamanan tinggi. Sekitar 30.000 petugas polisi dikerahkan setiap hari selama Olimpiade, yang berlangsung dari 26 Juli hingga 11 Agustus.
Pada puncaknya, hingga 45.000 petugas akan berjaga selama upacara pembukaan yang akan digelar di Sungai Seine.
Selain itu, sekitar 18.000 anggota militer juga terlibat untuk menjamin keamanan. Termasuk ribuan personel yang ditempatkan di kamp khusus besar di pinggir kota Paris.
"Kami akan memastikan semua langkah keamanan diterapkan dengan ketat untuk melindungi semua orang yang terlibat dalam Olimpiade," tegas Menteri Darmanin.***