KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Denmark menandatangani nota pembelian senjata dan peralatan dari produsen Ukraina.
Keputusan ini menjadikannya sebagai anggota NATO pertama yang menyetujui investasi tersebut.
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, bertemu dengan Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, dan Menteri Pertahanan Belanda, Kaisa Ollongren, sebagai bagian dari pertemuan ke-23 Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Brussels pada 13 April.
Pertemuan ini menghasilkan penandatanganan perjanjian penting antara Denmark dan Ukraina.
"Ini merupakan langkah besar, karena Denmark telah menjadi negara asing NATO pertama yang akan menginvestasikan dananya dalam produksi senjata di wilayah Ukraina," ujar Umerov.
Dia menambahlan, kesepakatan ini menjadi bukti industri pertahanan Ukraina siap bekerja sama di tingkat internasional dan mampu memenuhi standar tertinggi.
Perjanjian ini tidak hanya penting secara simbolis, tetapi juga operasional. Pasalnya, kedua negara telah menyepakati tata cara pendanaan yang harapannya dapat mempercepat prosesnya.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina untuk Industri Strategis, Serhii Boiev, menyatakan optimismenya perjanjian ini dapat menjadi model untuk kesepakatan serupa dengan negara-negara sekutu lainnya.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah Denmark atas dukungannya yang konsisten dan dialog konstruktif yang membuahkan hasil nyata,” kata Boiev, seperti dilaporkan oleh UKRINFORM.
Selain perjanjian dengan Denmark, Belanda juga menandatangani surat kesepakatan yang memulai kerja sama dengan Ukraina untuk mendukung kompleks industri pertahanan Kiev.
“Saya berterima kasih kepada Denmark dan Belanda atas dukungan penting dan langkah bersama dalam melindungi kebebasan dan demokrasi,” kata Umerov.
Pada bulan April, Kementerian Pertahanan Denmark menjanjikan paket bantuan militer baru sebesar USD313 juta untuk Ukraina.
Bantuan militer ini mencakup USD28,5 juta untuk pembelian dari industri pertahanan Ukraina.
Industri pertahanan Ukraina memiliki kapasitas sekitar USD20 miliar. Namun negara tersebut hanya memiliki anggaran sebesar USD6 miliar untuk membeli senjata dan peralatan.
Menteri Industri Strategis, Oleksandr Kamyshin, menyatakan untuk memproduksi senjata Ukraina pada tahun 2024, perlu investasi asing sekitar USD10 miliar.***