• Senin, 22 Desember 2025

Hamas Tuduh Otoritas Palestina Kirim Petugas Keamanan ke Gaza

Photo Author
- Senin, 1 April 2024 | 10:38 WIB
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (Foto: Flash90, Said Khatib/AFP)
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (Foto: Flash90, Said Khatib/AFP)

KONTEKS.CO.ID - Kelompok Islam Hamas menuduh saingannya, Otoritas Palestina (Fatah) mengirim petugas keamanan ke Gaza utara dengan menyamar untuk mengamankan truk bantuan.

Kementerian Dalam Negeri Gaza yang Hamas kelola mengatakan kepada TV Al-Aqsa, Kepala Intelijen Otoritas Palestina, Majed Faraj mengaawasi misi pasukannya.

Enam anggota pasukan, pengawal truk bantuan yang datang dari penyeberangan Rafah dengan Mesir telah tertangkap.

Pasukan polisi juga sedang mengejar untuk menangkap semua anggota lainnya.

“Pasukan keamanan mencurigakan yang kemarin masuk dengan truk Bulan Sabit Mesir mengoordinasikan operasinya sepenuhnya dengan pasukan pendudukan (Israel),” kata pejabat Hamas, tanpa memberikan bukti.

Namun, seorang pejabat Otoritas Palestina membantah tuduhan Hamas.

“Pernyataan Kementerian Dalam Negeri Hamas mengenai masuknya bantuan ke Jalur Gaza tidak benar,” kata seorang pejabat Otoritas Palestina di Ramallah, di Tepi Barat yang Israel duduki.

Pejabat tersebut, merujuk pada konflik Israel-Hamas, mengatakan, pihak berwenang tidak tertarik dengan adu komentar media.

[irp posts="251027" ]

Menurutnya, itu hanya akan mengalihkan perhatian dari penderitaan rakyat di Jalur Gaza. Termasuk pembunuhan, kelaparan, dan pengungsian yang mereka lalui.

Sementara itu, TV Al-Aqsa milik Hamas, dalam unggahannya di Telegram mengatakan, polisi dan pejuang faksi militan mendapat instruksi untuk memperlakukan pasukan apa pun yang memasuki Gaza tanpa koordinasi dengan mereka, sebagai 'pasukan pendudukan'.

Sebagai informasi, Hamas mengambil kendali di Gaza pada tahun 2007, setahun setelah kemenangan besar dalam pemilu.

Mereka sempat terlibat perang saudara singkat dengan pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA).

Hal itu mengurangi kekuasaan PA di Tepi Barat yang Israel duduki.

Upaya untuk mendamaikan kedua belah pihak sejauh ini gagal karena masalah pembagian kekuasaan yang pelik.

Para pemimpin Hamas bersumpah akan lakukan segala upaya untuk mengeluarkan kelompok tersebut dari pemerintahan Gaza setelah perang berakhir.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Umaya Khusniah

Tags

Terkini

X