• Senin, 22 Desember 2025

Hamas Peringatkan Warga Palestina Tak Kerja Sama dengan Israel

Photo Author
- Senin, 11 Maret 2024 | 21:38 WIB
Situs web yang terhubung dengan Hamas, Al-Majd, memperingatkan individu atau kelompok (klan) Palestina agar tidak bekerja sama dengan Israel. (Foto: AFP via aawsat)
Situs web yang terhubung dengan Hamas, Al-Majd, memperingatkan individu atau kelompok (klan) Palestina agar tidak bekerja sama dengan Israel. (Foto: AFP via aawsat)

KONTEKS.CO.ID - Situs web yang terhubung dengan Hamas, Hamas Al-Majd, memperingatkan individu atau kelompok (klan) Palestina agar tidak bekerja sama dengan Israel dalam mengamankan konvoi bantuan di Jalur Gaza.

"Jika nekat, Hamas akan memperlakukan mereka sebagai kolaborator dan menanganinya dengan tangan besi," kata situs keamanan Hamas Al-Majd, mengutip pejabat keamanan di pasukan militan Palestina.

Peringatan itu muncul sebagai tanggapan terhadap laporan media Israel yang menyebut, zionis sedang mempertimbangkan untuk mempersenjatai beberapa individu atau klan Palestina di Gaza.

Mereka mendapat arahan untuk memberikan perlindungan keamanan bagi konvoi bantuan ke wilayah kantong yang terkepung.

Laporan tersebut muncul seminggu setelah puluhan warga Palestina tewas dalam insiden massa mengepung konvoi truk bantuan yang memasuki Gaza utara.

Atas kekacauan itu, tentara melepaskan tembakan dan menewaskan banyak orang.

“Upaya pendudukan (Israel) untuk berkomunikasi dengan para pemimpin dan klan dari beberapa keluarga untuk beroperasi di Jalur Gaza dianggap sebagai kolaborasi langsung dengan pendudukan. Itu merupakan pengkhianatan terhadap bangsa yang tidak akan kami toleransi,” kata situs yang mengutip pejabat tersebut.

[irp posts="251019" ]

Situs itu juga menyebutkan, upaya pendudukan (Israel) untuk membentuk badan-badan yang mengelola Gaza adalah ‘konspirasi gagal’ yang tidak akan terwujud.

Masalah keamanan distribusi makanan dan pasokan lainnya menjadi makin rumit. Ini karena semakin ketatnya ketertiban sipil di Gaza yang Hamas kuasai.

Selain itu, adanya penolakan polisi dalam memberikan keamanan kepada konvoi terkait risiko menjadi sasaran pasukan Israel.

Gaza memiliki beberapa klan keluarga tradisional yang besar.

Mereka berafiliasi dengan faksi politik termasuk Hamas dan Fatah, kelompok saingan yang mendominasi Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Beberapa dari klan tersebut kemungkinan memiliki persenjataan lengkap.

Belum ada indikasi mereka akan mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Israel.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Umaya Khusniah

Tags

Terkini

X