KONTEKS.CO.ID - Gempa bumi Jepang menewaskan lima orang yang sebelumnya dilaporkan enam orang. Sementara pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang dipastikan aman.
Guncangan dengan Magnitudo 7,6 pada Senin, 1 Desember 2023 ini juga memicu gelombang tsunami setinggi 1 meter di sepanjang pesisir barat Jepang dan Korea Selatan.
Menurut laporan stasiun televisi NTV yang mengutip polisi setempat, korban tewas salah satunya seorang pria berusia 90-an. Dia meninggal setelah sebuah bangunan runtuh di Kota Shika di prefektur Ishikawa.
Sementara itu, Kyodo News mengutip Tim Manajemen Krisis Prefektur melaporkan, empat kematian terjadi di Ishikawa.
Korban tewas termasuk termasuk seorang pria dan wanita berusia 50-an, seorang anak laki-laki, dan seorang pria berusia 70-an tahun.
[irp posts="220993" ]
Pemerintah menerjunkan personel Angkatan Darat untuk membantu operasi penyelamatan.
Pascagempa, otoritas setempat menutup satu bandara karena retakan di landasan pacu.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan pada Senin malam, tim pencarian dan penyelamatan terbukti sulit mencapai daerah yang terkena dampak paling parah. Hal itu karena ada pemblokiran jalan.
Sementara itu pemerintah Jepang juga memerintahkan lebih dari 97.000 orang di sembilan prefektur di pantai barat Pulau utama Honshu untuk mengungsi.
Mereka bermalam di gedung olah raga dan gedung sekolah, yang biasa digunakan sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat.
Menurut situs 9505.T Hokuriku Electric Power, hampir 33.000 rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik di prefektur Ishikawa pada Selasa, 2 Januari 2024 pagi.
[irp posts="220896" ]
Sementara Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan, setelah bencana tersebut, mereka akan membatalkan penampilan Tahun Baru Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pada Selasa ini.
Pembangkit Listrik Nuklir Jepang
Gempa merupakan sesuatu yang sensitif bagi industri nuklir Jepang.
Pasalnya, Jepang menghadapi perlawanan sengit dari beberapa penduduk setempat sejak gempa bumi dan tsunami tahun 2011 yang memicu krisis nuklir di Fukushima.
Namun Otoritas Regulasi Nuklir mengatakan mereka tidak menemukan ada penyimpangan di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang.
Termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik 9503.T Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power di Prefektur Fukui.
[irp posts="220892" ]
Pembangkit listrik Shika milik Hokuriku Electric, yang paling dekat dengan pusat gempa, telah menghentikan dua reaktornya sebelum gempa terjadi.
Hal itu mereka lakukan karena bersamaan dengan jadwal pemeriksaan rutin.
Dalam pemeriksaan, otoritas tidak melihat dampak apa pun dari gempa tersebut.***