• Senin, 22 Desember 2025

Ciptakan Stabilitas Kawasan, Presiden Jokowi Minta China Hormati Hukum Internasional

Photo Author
- Rabu, 6 September 2023 | 17:08 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, Mendag Zulkifli Hasan, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-RRT, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 6 September 2023. Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, Mendag Zulkifli Hasan, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-RRT, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 6 September 2023. Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras

KONTEKS.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta China menghormati hukum internasional demi terciptanya perdamaian dan stabilitas kawasan.

Hal itu Presiden Jokowi sampaikan saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-Republik Rakyat China (RRC) di Ruang Cendrawasih, JCC, Jakarta, Rabu 6 September 2023.

Pada pidato pembukanya, Jokowi mengatakan, China adalah salah satu mitra dialog ASEAN yang memiliki status mitra strategis komprehensif.

Tahun ini juga merupakan 20 tahun aksesi RRC terhadap Treaty of Amity and Cooperation (TAC). Presiden Jokowi pun mendorong semua pihak dapat memaknai hal tersebut dengan merealisasikan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.

Menurut Presiden, hal tersebut hanya bisa dilakukan jika semua pihak memiliki kepercayaan satu sama lain yang harus dibangun dan dipelihara bersama. Salah satu caranya adalah dengan menghormati hukum internasional.

“Trust dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan,” imbuhnya.

China Respons Permintaan Presiden Jokowi


Sementara itu, PM Li Qiang dalam pidatonya mengatakan, selama 10 tahun terakhir, China dan ASEAN memiliki kekuatan yang maju, bahu membahu, dan berkontribusi terhadap keberhasilan satu sama lain.

“Menghadapi perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir, kita telah mencapai jalur yang benar. Yakni, dengan mewujudkan hubungan baik yang telah lama terjalin. Serta demi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” ujar PM Li Qiang.

Li Qiang mengatakan, kerja sama keduanya telah berkembang pesat. Alasan utamanya adalah kedua pihak mempunyai pemahaman yang mendalam mengenai kesulitan yang ada. Juga terus berupaya mencapai perdamaian, mempunyai aspirasi yang kuat untuk pembangunan, dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga stabilitas regional.

“Selama kita tetap berada di jalur yang benar, apa pun badai yang mungkin terjadi, kerja sama China-ASEAN akan tetap kokoh dan terus maju menghadapi segala rintangan,” tandasnya.

Sekadar informasi, baru-baru ini Beijing merilis peta baru 2023 yang mencaplok wilayah negara tetangganya. Termasuk wilayah Malaysia di Pulau Kalimantan dan Laut China Selatan yang bersinggungan dengan banyak negara ASEAN. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X