• Senin, 22 Desember 2025

UNHCR Berterima Kasih pada Indonesia, Minta Negara Lain Mencontoh

Photo Author
- Kamis, 29 Desember 2022 | 16:00 WIB
Pengungsi Rohingya yang diselamatkan nelayan Aceh di pantai Krueng Raya, Aceh, pada akhir Desember 2022.  Foto: IOM.
Pengungsi Rohingya yang diselamatkan nelayan Aceh di pantai Krueng Raya, Aceh, pada akhir Desember 2022. Foto: IOM.

KONTEKS.CO.ID - UNHCR apresiasi kebaikan Indonesia pada para pengungsi. Badan Pengungsi PBB ini lega melihat lebih dari 200 pengungsi Rohingya yang putus asa telah tiba di pantai Krueng Raya, Aceh dengan aman. Banyak di antara mereka diyakini telah terapung setidaknya selama sebulan, tanpa bantuan apa pun sebelum sempat diselamatkan.

Nelayan Aveh dan pemerintah setempat berhasil menyelamatkan dan menurunkan dua kelompok, sekitar 58 orang pada Minggu kemarin dan 174 orang - mayoritas wanita dan anak-anak, pada Senin lalu. Atas hal ini, UNHCR apresiasi kebaikan Indonesia pada para pengungsi.

“Kami menyambut baik tindakan kemanusiaan ini oleh masyarakat lokal dan pihak berwenang di Indonesia,” kata Ann Maymann, Perwakilan UNHCR di Indonesia dalam siaran persnya.

“Tindakan ini membantu menyelamatkan nyawa manusia dari kematian, mengakhiri cobaan yang menyiksa bagi banyak orang yang putus asa,” tambahnya.

Mereka yang diselamatkan kelelahan dan mengalami dehidrasi setelah sebulan terombang-ambing di laut regional. 

Para penyintas di antara 174 orang yang tiba kemarin mengatakan kepada UNHCR bahwa sekitar 26 orang tewas dalam perjalanan panjang ini karena kondisi yang memprihatinkan di atas kapal.

UNHCR mendampingi mereka setibanya di darat bersama otoritas lokal dan staf mitra kemanusiaan. Banyak para pengungsi yang membutuhkan perhatian medis segera untuk menstabilkan kondisinya. 

Baca juga:

https://www.konteks.co.id/dunia/50036/pengungsi-ukraina-jadikan-rusia-dan-polandia-sebagai-tujuan-utama/

Badan tersebut juga mengirimkan lebih banyak pasokan dan staf untuk membantu masyarakat lokal dan otoritas lokal mendukung mereka yang diselamatkan.

Lebih dari 2000 orang yang putus asa dilaporkan telah melakukan perjalanan laut yang berisiko di Laut Andaman dan Teluk Benggala tahun ini. Hampir 200 dilaporkan meninggal. 

UNHCR juga menerima laporan yang belum dikonfirmasi bahwa satu perahu tambahan dengan sekitar 180 orang masih hilang, dengan semua penumpang diduga tewas.

Indonesia telah membantu menyelamatkan 472 orang dalam enam minggu terakhir dari empat perahu, menunjukkan komitmen dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip dasar kemanusiaan bagi orang-orang yang menghadapi persekusi dan konflik. 

UNHCR mendesak negara-negara lain untuk mengikuti contoh ini. Banyak orang lain tidak bertindak meskipun banyak permohonan dan permohonan bantuan.

Negara-negara di wilayah tersebut harus memenuhi kewajiban hukum mereka dengan menyelamatkan orang-orang di kapal yang sedang dalam kesulitan untuk menghindari kesengsaraan dan kematian lebih lanjut. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzan Luthsa

Tags

Terkini

X