KONTEKS.CO.ID – Semakin banyaknya tunawisma dikotanya, membuat Walikota Portland di negara bagian Oregon Ted Wheeler akan melarang pendirian kemah di jalan-jalan kota dan memindahkan orang-orang yang tidak memiliki rumah ke tempat perkemahan yang ditunjuk. Ini mengingat populasi tunawisma yang tumbuh telah menjadi perhatian utama bagi sebagian besar penduduk.
“Besarnya dan dalamnya krisis tunawisma di kota kami tidak lain adalah bencana kemanusiaan,” katanya. Krisis tunawisma Oregon telah dipicu oleh kekurangan perumahan, pandemi virus corona, dan kecanduan narkoba.
Lebih dari 3.000 orang hidup tanpa tempat berlindung di Portland, melonjak 50% sejak 2019 dan ada lebih dari 700 perkemahan di seluruh kota. Tahun ini saja, Wheeler telah mengeluarkan empat deklarasi darurat untuk mengatasi masalah tunawisma.
Lokasi pindah ini ada di tiga lokasi berkemah yang besar dan memberikan akses yang lebih mudah kepada para tunawisma untuk layanan pemulihan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat, di antara solusi yang diusulkan lainnya.
Rencana tersebut mencakup lima resolusi, akan dipresentasikan pada pertemuan dewan kota pada Rabu, 26 Oktober 2022. Agenda pertemuan mengatakan masyarakat dapat mendaftar untuk memberikan kesaksian publik tentang rencana tunawisma selama pertemuan.
Rencana tersebut termasuk pembangunan 20.000 unit perumahan yang terjangkau pada tahun 2033. Resolusi ini juga meminta biro kota dan kantor dewan untuk membangun landbank yang berada di 400 lokasi milik publik yang cocok untuk pengembangan perumahan multi-keluarga, mengidentifikasi milik pribadi yang kosong atau kurang dimanfaatkan. Walikota meminta gubernur dan wakil rakyat untuk meningkatkan pendanaan negara bagian dan lokal untuk perumahan yang terjangkau.
Sebelumnya, menteri keuangan Sri Mulyani melihat fenomena melonjaknya jumlah gelandangan atau tunawisma di jalanan Amerika Serikat. Hal tersebut diungkapkan ketika bendahara negara tersebut berkunjung langsung ke negeri Paman Sam. ***