KONTEKS.CO.ID - Investigasi awal kecelakaan pesawat kargo Emirates di Bandara Hong Kong menunjukkan adanya akselerasi tidak normal pada salah satu mesin sesaat setelah pesawat mendarat.
Temuan ini diungkap Otoritas Investigasi Kecelakaan Udara dalam laporan awal yang dirilis Selasa pekan ini.
Pakar penerbangan yang menelaah laporan tersebut mengatakan bahwa peningkatan daya dorong setelah mendarat bukanlah kondisi yang wajar, sehingga penyebabnya harus dibuktikan melalui penyelidikan lengkap.
Baca Juga: Nahas! Pesawat Kargo Boeing 747 Tergelincir Masuk Laut, 2 Orang Tewas
Insiden itu terjadi pada 20 Oktober 2025 silam, saat penerbangan Emirates 9788, yang dioperasikan maskapai kargo Turki ACT Airlines, keluar dari landasan pacu utara. Pesawat Boeing 747 itu menabrak mobil patroli keamanan, menewaskan dua petugas bandara, sebelum tercebur ke laut.
Laporan awal menyebutkan bahwa salah satu dari empat mesin pesawat, yaitu mesin No. 4, meningkatkan daya dorong maju N1 hingga 90 persen pada pukul 03.52, lalu naik menjadi 107 persen hanya 12 detik kemudian. Tuas dorong mesin itu juga ditemukan dalam posisi dorong maju penuh.
Darryl Chan Chun-hoi, dari Institut Insinyur Hong Kong, menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak lazim.
“Anda tidak memberikan daya ke mesin saat mendarat hanya karena Anda ingin memperlambat pesawat,” ujarnya, mengutip South China Morning Post (SCMP), Kamis, 20 November 2025.
Chan mengatakan, akselerasi pada mesin paling kanan itu membuat pesawat menyimpang ke arah kiri. Ketua Asosiasi Pilot Maskapai Profesional Hong Kong, Steven Dominique Cheung, menguatkan analisis itu. "Anda pasti akan kehilangan arah atau kendali,” ujarnya.
Baca Juga: Kronologi Pesawat Kargo Tergelincir ke Laut di Bandara Hong Kong
Laporan juga mengungkap bahwa sistem rem otomatis pesawat nonaktif setelah mendarat, sehingga kru harus memakai rem manual. Penyebabnya belum dijelaskan.
Cheung mengatakan sistem rem otomatis 747 biasanya aktif saat mendarat, namun akan mati jika ada mesin terdeteksi menyala.
Menurutnya, hal ini terjadi karena komputer tidak yakin apakah pilot bermaksud melakukan go-around.
Artikel Terkait
Nahas! Pesawat Kargo Boeing 747 Tergelincir Masuk Laut, 2 Orang Tewas
Kronologi Pesawat Kargo Tergelincir ke Laut di Bandara Hong Kong
Intip Kecanggihan Airbus A400M, Pesawat Militer Raksasa Baru Indonesia
Setelah Mendarat di Caracas, Pesawat Kargo Raksasa Rusia Terbang Menuju Kuba
Pesawat Kargo Militer Turki Angkut 20 Tentara Jatuh di Georgia, Seluruh Penumpang Diyakini Tewas