• Minggu, 21 Desember 2025

Peneliti Ungkap Penyakit Ginjal Misterius Berasal dari Racun Tanaman, Banyak Dikonsumsi di Asia

Photo Author
- Sabtu, 15 Oktober 2022 | 10:54 WIB
Peneliti temukan tanaman yang mengandung racun penyebab penyakit ginjal misterius di Balkan. Foto: ACS Cent.Sci
Peneliti temukan tanaman yang mengandung racun penyebab penyakit ginjal misterius di Balkan. Foto: ACS Cent.Sci


KONTEKS.CO.ID - Peneliti menemukan tanaman yang mengandung racun penyebab penyakit ginjal misterius. Fatalnya, tanaman ini banyak dikonsumsi di kawasan Asia.





Peneliti menemukan tanaman beracun ini pertanian pedesaan yang tersebar di Semenanjung Balkan Eropa. Tanamannya keras dengan batang alang-alang, daun berbentuk hati, dan bunga kuning seperti terompet.





Laman cen.acs.org mengungkapkan, tTanaman beracun bernama latin Aristolochia clematitis—lebih dikenal sebagai birthwort- tumbuh lebat di ladang gandum. Rupa tanaman ini cantik, tapi di dalamnya tersimpan racun.





Selama beberapa dekade terakhir, para peneliti telah mengidentifikasi keluarga senyawa dalam tanaman, yang secara kolektif disebut asam aristolochic (AA), sebagai penyebab penyakit ginjal parah yang endemik di wilayah ini. Bahkan penyebab berbagai jenis kanker.





Para ahli epidemiologi memperkirakan penyakit yang disebut sebagai nefropati endemik Balkan (BEN) itu dapat memengaruhi sekitar 100.000 orang di wilayah tersebut. Tetapi para ilmuwan percaya bahwa penyakit ini jauh lebih luas.





Di suatu tempat antara 390 juta hingga 2,7 miliar orang di seluruh dunia menderita penyakit ginjal tanpa penyebab yang diketahui. Nikola Pavlovi, seorang nephrologist di University of Ni yang telah mempelajari BEN selama 5 dekade, percaya bahwa AA mungkin terlibat dalam proporsi yang tinggi dari penyakit ginjal.





Sementara itu, Arthur Grollman, ahli biologi kimia di Universitas Stony Brook yang menjelaskan bagaimana AA bermutasi DNA, sekarang memperkirakan bahwa di seluruh dunia -terutama di Asia, di mana tanaman Aristolochia banyak digunakan dalam pengobatan tradisional- sekitar 10-100 juta orang mungkin berisiko terkena penyakit ini.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X