• Minggu, 21 Desember 2025

Pertunjukan Cold Supermoon Hiasi Langit Malam Ini: Capai Titik Tertinggi sebagai Penutup Tahun 2025 yang Epik!

Photo Author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 17:41 WIB
Ilustrasi fenomena langit Cold Supermoon pada Kamis 4 Desember 2025 malam. (Foto: Spacescience)
Ilustrasi fenomena langit Cold Supermoon pada Kamis 4 Desember 2025 malam. (Foto: Spacescience)


KONTEKS.CO.IDCold Supermoon, bulan purnama ke-12 dan terakhir di tahun 2025, akan muncul pada Kamis 4 Desember 2025 malam.

Di momen ini Bulan mencapai titik tertingginya di langit malam.

Para pengamat langit akan disuguhi tontonan menakjubkan Kamis malam ketika Bulan purnama terbesar kedua tahun 2025, Cold Supermoon, terbit di timur saat senja dan tampak lebih tinggi di langit malam dibandingkan bulan purnama lainnya di tahun ini.

Baca Juga: KRI TGK Bawa Bantuan ke Aceh Timur, KRI Semarang Gunakan Heli Panther Distribusikan Logistik di Nias

Resmi berstatus purnama pada pukul 18.14 EST atau 06.14 WIB pada Kamis 4 Desember 2025, bulan akan terbit di timur di dalam konstelasi Taurus.

Ini adalah yang ketiga dari empat "supermoon" berturut-turut, dan yang terbesar kedua tahun ini setelah Bulan Berang-berang (Beaver) di bulan November.

Supermoon terjadi ketika Bulan purnama bertepatan dengan titik terdekatnya ke Bumi, yang disebut perigee. Supermoon tampak sekitar 10% lebih besar dari rata-rata.

Baca Juga: Setelah Banjir dan Kelaparan, 16 Warga Sibolga Pelaku Penjarahan Sudah Dipulangkan Polisi

Meskipun akan paling dekat purnama saat senja pada hari ini, Cold Moon juga akan tampak cerah dan purnama sehari sebelum dan sesudahnya, terlihat sangat mengesankan besok, Jumat 5 Desember 2025, ketika ia terbit sekitar satu jam setelah Matahari terbenam.

Itu adalah waktu yang tepat bagi para pengamat langit yang ingin mencoba teropong atau teleskop kecil untuk pemula di musim liburan ini.

Cold Moon Desember selalu menjulang lebih tinggi di langit daripada bulan purnama lainnya sepanjang tahun. Menjelang titik balik Matahari musim dingin pada 21 Desember di Belahan Bumi Utara, pusat Tata Surya itu tampak paling rendah di langit pada siang hari.

Baca Juga: Menko Airlangga: Insentif Otomotif Rp7 Triliun dalam 2 Tahun Berdampak Besar  

Sebaliknya, Bulan purnama—yang, menurut definisinya, berada di seberang Matahari—terbit paling tinggi di malam hari.

Bulan purnama berikutnya adalah Wolf Moon pada 3 Januari 2026, supermoon keempat dan terakhir berturut-turut. Ini akan menjadi yang pertama dari 13 bulan purnama di tahun 2026, berkat Blue Moon — Bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender — yang terjadi pada Mei 2026. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X