Cara Jadi Gamer Profesional dalam Delapan Langkah

 5. Mengikuti Tournamen Dan Event

Setelah mengasah skill mikro dan makro individu, kamu bisa mulai  ikut kompetisi atau turnamen, meski kecil. Hampir setiap game populer menggelar turnamen online yang bisa kamu ikuti sebagai ajang untuk latiahn.

Tips jadi gamers yang satu ini akan memberikanmu pengalaman dan membiasakan diri dengan tekanan pertandingan dan mengontrol agar tidak terbawa mood.

Dari sini, kamu juga bisa membangun reputasi dan menarik perhatian sponsor atau tim Esports profesional. Jangan takut kalah, karena setiap kekalahan adalah pelajaran. Semakin sering ikut event, kamu akan makin terbiasa menghadapi berbagai tipe lawan dan situasi permainan yang menantang.

Baca Juga: Spesifikasi Mitsubishi Elegance: Mobil Premium dengan Sentuhan Modern

6. Bangun Personal Branding di Media Sosial

Bukan cuma produk aja yang perlu iklan biar dikenal orang, kamu juga mesti ‘mengiklankan’ diri kamu sendiri.

Caranya adalah dengan bikin konten soal gaming. Bangun personal branding kamu di YouTube, Tiktok, Discord, atau Instagram.  

Dengan personal branding yang baik dan kuat, kamu bisa membuka peluang dilirik team esports, sponsor, bahkan jadi streamer.

Ini adalah salah satu langkah menuju karier profesional yang tidak hanya mengandalkan skill, tapi juga daya tarik sebagai public figure game.

7. Jaga Kesehatan dan Mental Kompetitif

Baca Juga: Oppo K15 Turbo: Performa Tinggi dengan Layar Besar dan Baterai Tahan Lama

Jangan anggap remeh kesehatan kalau ingin serius jadi proplayer. Banyak pemain muda terlalu fokus latihan hingga lupa istirahat dan mengabaikan gaya hidup sehat.

Padahal, daya tahan fisik dan kekuatan mental sangat berpengaruh terhadap performa bermain.

Pro player sejati tahu bahwa konsentrasi tinggi, refleks cepat, dan stamina kuat hanya bisa didapat dari gaya hidup yang seimbang.

Itu sebabnya banyak tim esports profesional kini memiliki pelatih fisik, psikolog, hingga ahli gizi untuk mendampingi pemainnya.

Selain tubuh, kamu juga harus jaga mental kompetitif. Tekanan, kritik, atau kekalahan bisa bikin frustasi. Tapi justru dari situ kamu belajar berkembang.

Baca Juga: Rayakan Hari Pahlawan 2025, Ini Diskon Tiket Whoosh, Jadwal dan Harga Terbaru!