Tak Perlu Panik, Kemkomdigi Pastikan Ponsel Bekas Tidak Harus Balik Nama

Langkah ini juga untuk mengatasi black market yang kerap jual barang curian. Data menunjukkan, kasus penyalahgunaan data pribadi dari ponsel hilang naik signifikan tahun ini.

Jadi, IMEI bukan cuma kode, tapi tameng buat pengguna dan ekosistem digital Indonesia. Wayan menambahkan bahwa hal ini cara cerdas tanpa bikin dompet jebol.

Jangan khawatir, kebijakan ini belum resmi jalan. Wayan pastikan Kemkomdigi akan membuka ruang diskusi lebar.

“Direktur kami menyampaikan hal ini dalam forum diskusi akademik di ITB, tujuannya untuk mendengar masukan dari para akademisi, praktisi, dan masyarakat sebelum ada keputusan lebih lanjut,” katanya.

Baca Juga: Update Ngeri Ponpes Al Khoziny: 54 Santri Tewas, Prabowo Perintahkan Audit Bangunan Pesantren Nasional

Jadi, ini tahap awal, bukan langsung diterapkan. Masukan dari publik bakal jadi dasar agar kebijakan ini pas di hati kita semua.

Proses konsultasi ini penting, apalagi di era digital yang cepat berubah. Kemkomdigi ingin kebijakan ini memperkuat kepercayaan masyarakat, bukan tambah birokrasi ribet.

"Wacana kebijakan blokir IMEI dilakukan secara sukarela serta dalam upaya melindungi konsumen dan menjaga keamanan ekosistem digital Indonesia,” pungkas Wayan. Jadi, ini soal perlindungan, bukan beban baru.

Baca Juga: Jadwal Pemakaman Yurike Sanger, Istri ke 7 Soekarno di Tanah Kusir, Disambut Tarian Perang Minahasa

Buat pengguna sehari-hari, wacana ini bisa jadi kabar baik kalau disetujui.

Bayangkan saja jika ponsel hilang bisa dilacak dan diblokir cepat maka data aman dari tangan jahil. Tapi, ada tantangan, harus pastikan sistem IMEI tidak disalahgunakan atau bocor. 

Netizen di X pun sudah ramai, ada yang dukung, "Aman banget kalau IMEI bisa blokir ponsel curian!"

Ada juga yang khawatir soal privasi. Tapi, dengan pendekatan sukarela, sepertinya pemerintah mau mendengar dulu suara rakyat.***