KONTEKS.CO.ID - Perintah eksekutif baru oleh Preside AS Donald Trump telah mencabut larangan penerbangan supersonik komersial yang telah berlaku selama 52 tahun.
Di sisi lain, teknologi baru dapat membuat penerbangan supersonik lebih senyap dari sebelumnya.
“Perjalanan komersial supersonik kemungkinan akan segera hadir di AS menyusul perintah eksekutif baru yang mencabut larangan penerbangan supersonik komersial darat selama 52 tahun,” lapor Space.com, melansir Senin 11 Agustus 2025.
Baca Juga: Alexsandro Alvino Bobol Sistem NASA, Siswa SMK Metta Maitreya Pekanbaru Kini Banjir Tawaran Proyek!
Penerbangan supersonik kini dapat melintasi Atlantik, tapi Badan Penerbangan Federal AS (FAA) melarang penerbangan supersonik komersial darat pada 1973.
Ini sebagai tanggapan atas tekanan publik atas kekhawatiran akan kebisingan. Perintah eksekutif baru, yang dikeluarkan pada 6 Juni, mencabut larangan tersebut dan menetapkan jadwal penerapan aturan sertifikasi berbasis kebisingan bagi penerbangan supersonik.
Langkah ini dapat memangkas waktu tempuh antara New York dan Los Angeles hampir setengahnya. Yakni dari enam jam menjadi hanya 3,5 jam.
Baca Juga: Modus Kredit Fiktif, BRI Cabang Kedung Halang Dibobol Karyawannya Sendiri: Negara Rugi Rp7,8 Miliar
Sebelum pelarangan, AS, Prancis, Inggris, dan Uni Soviet semuanya mengupayakan aplikasi komersial untuk teknologi penerbangan supersonik.
Namun, pesawat supersonik masing-masing negara menghasilkan suara yang memekakkan telinga dan memecahkan jendela di permukaan tanah.
Sementara itu, desain Tu-144 Uni Soviet sangat bergantung pada afterburner yang keras agar pesawat mencapai Mach 1 (767 mph atau 1.235 km/jam) — atau lebih cepat dari kecepatan suara.
Saat ini, perusahaan seperti Boom Supersonic menciptakan "boomless cruise" di mana pesawat dapat terbang di atas 30.000 kaki (9.100 meter), mencapai Mach 1, dan tidak menghasilkan suara di permukaan tanah.
Hal itu tercatat sebagai fenomena Mach cutoff. Pesawat Boom mencapai tonggak sejarah ini pada Januari 2025, ketika menyelesaikan uji terbang yang berhasil mendorong ledakan sonik ke atas, menyebabkannya menghilang sebelum mencapai tanah.
Artikel Terkait
Bomber Supersonik Tu-160M Mampu Terbangi Ledakan Nuklir
Rusia Tembakan Rudal Supersonik ke Laut Jepang, Tepat Kena Sasaran
2 Rudal Supersonik Oniks, 12 Kalibr, 19 Drone Shahed Gempur Pelabuhan Odesa dalam Semalam
Jadi Presiden AS, 100 Perintah Eksekutif Trump: Kirim Tentara ke Perbatasan Meksiko hingga Ubah Nama Gunung
Trump Siap Fasilitasi Pertemuan Putin-Zelensky, Gedung Putih Klaim Paling Cepat Pekan Depan