• Senin, 22 Desember 2025

Trump Cabut Larangan Penerbangan Pesawat Supersonik, Kini Waktu Tempuh New York ke Los Angeles Cuma Separuhnya

Photo Author
- Senin, 11 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Tampak salah satu pesawat supersonik yang akan Presiden AS  Donald Trump cabut larangan terbangnya hari ini, Minggu 10 Agustus 2025. (technology review)
Tampak salah satu pesawat supersonik yang akan Presiden AS Donald Trump cabut larangan terbangnya hari ini, Minggu 10 Agustus 2025. (technology review)

 

KONTEKS.CO.ID - Perintah eksekutif baru oleh Preside AS  Donald Trump telah mencabut larangan penerbangan supersonik komersial yang telah berlaku selama 52 tahun.

Di sisi lain, teknologi baru dapat membuat penerbangan supersonik lebih senyap dari sebelumnya.

“Perjalanan komersial supersonik kemungkinan akan segera hadir di AS menyusul perintah eksekutif baru yang mencabut larangan penerbangan supersonik komersial darat selama 52 tahun,” lapor Space.com, melansir Senin 11 Agustus 2025.

Baca Juga: Alexsandro Alvino Bobol Sistem NASA, Siswa SMK Metta Maitreya Pekanbaru Kini Banjir Tawaran Proyek! 

Penerbangan supersonik kini dapat melintasi Atlantik, tapi Badan Penerbangan Federal AS (FAA) melarang penerbangan supersonik komersial darat pada 1973.

Ini sebagai tanggapan atas tekanan publik atas kekhawatiran akan kebisingan. Perintah eksekutif baru, yang dikeluarkan pada 6 Juni, mencabut larangan tersebut dan menetapkan jadwal penerapan aturan sertifikasi berbasis kebisingan bagi penerbangan supersonik.

Langkah ini dapat memangkas waktu tempuh antara New York dan Los Angeles hampir setengahnya. Yakni dari enam jam menjadi hanya 3,5 jam.

Baca Juga: Modus Kredit Fiktif, BRI Cabang Kedung Halang Dibobol Karyawannya Sendiri: Negara Rugi Rp7,8 Miliar

Sebelum pelarangan, AS, Prancis, Inggris, dan Uni Soviet semuanya mengupayakan aplikasi komersial untuk teknologi penerbangan supersonik.

Namun, pesawat supersonik masing-masing negara menghasilkan suara yang memekakkan telinga dan memecahkan jendela di permukaan tanah.

Sementara itu, desain Tu-144 Uni Soviet sangat bergantung pada afterburner yang keras agar pesawat mencapai Mach 1 (767 mph atau 1.235 km/jam) — atau lebih cepat dari kecepatan suara.

Baca Juga: Keren! Fawaaz Amaar, Razin Anandri, dan Choky Fii Ramadhani Juara di Kompetisi Robotik IYRC di Korsel 

Saat ini, perusahaan seperti Boom Supersonic menciptakan "boomless cruise" di mana pesawat dapat terbang di atas 30.000 kaki (9.100 meter), mencapai Mach 1, dan tidak menghasilkan suara di permukaan tanah.

 Hal itu tercatat sebagai fenomena Mach cutoff. Pesawat Boom mencapai tonggak sejarah ini pada Januari 2025, ketika menyelesaikan uji terbang yang berhasil mendorong ledakan sonik ke atas, menyebabkannya menghilang sebelum mencapai tanah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X